Ini Cara Senenten Menggugurkan Janin Pasiennya


Mengombinasikan ramuan berbahan rempah-rempah khusus dan pemijatan tradisional adalah cara Senenten (65) untuk menggugurkan janin yang dikandung pasiennya. Tarif yang diterimanya pun tak sedikit, antara sekira Rp1-1,5 juta tiap pasien.

Menurut pengakuan Senenten kepada polisi, pasien yang mengonsumsi ramuan tersebut, selang beberapa jam akan merasakan panas di perutnya. Saat itulah proses pemijatan dilakukan hingga janin keluar.

“Ramuan itu membuat perut pasiennya panas. Setelah itu baru dipijat hingga janinnya keluar,” ujar Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Iwan Setiawan.

Pasien langsung diizinkan pulang bila kondisinya sudah membaik pascaaborsi. Lansia yang hidup seorang diri itupun memberikan ramuan dari kunyit untuk mempercepat pemulihan. “Tarifnya antara Rp1 juta sampai Rp1,5 juta,” tambah Iwan.

Agar perbuatan melawan hukum itu tidak terbongkar, janin yang berhasil digugurkan dikubur di dalam rumah, yakni sekitaran dapur dan kamar mandi yang berlantai tanah. Upaya itu berhasil karena tidak ada tetangganya di Desa Semendi, Kecamatan Tongas yang mengetahui praktik tersebut. Senenten selama ini dikenal sebagai tukang pijat tradisional biasa.

Sepak terjang Senenten akhirnya terhenti setelah pasiennya berinisial TS mengalami pendarahan hebat pada 11 Desember lalu. Remaja 14 tahun itu harus menjalani perawatan intensif di RS Tongas.

Pihak rumah sakit yang menangani berkoordinasi dengan polisi, karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pendarahan itu akibat upaya aborsi. Saat upaya pengguguran, usia kandungan TS antara lima hingga enam bulan.

Senenten dicokok di kediamannya pada Senin 16 Desember 2013. Tetangganya bernama Sulastri (60) pun turut dibawa dan ikut dijadikan tersangka karena membantu praktik ilegal itu. Sejak penangkapan hingga pagi tadi, sudah 23 janin yang ditemukan terkubur di rumah Seneten.
(sumber:Okezone)
Lebih baru Lebih lama