Delapan Kecamatan Terendam, Posko di Kantor Kecamatan Wiradesa


Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Jumat (17/1) dini hari hingga Minggu (19/1) mengakibatkan banjir di sedikitnya 8 wilayah kecamatan, yakni Tirto, Wonokerto, Wiradesa, Buaran, Siwalan, Sragi, Bojong, dan Kedungwuni.

Pemkab Pekalongan menjadikan kantor Kecamatan Wiradesa sebagai posko banjir. Posko banjir sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengungsian dan dapur umum.

Sabtu (19/1) kemarin, Pemkab telah menyiapkan logistik untuk keperluan dapur umum di posko. Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Ir. Susiyanto, MM, saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Kecamatan Wiradesa, Sabtu (19/1) meminta agar selalu ada petugas piket dan dokter jaga atau tim medis setiap saat di posko. “Saya minta setiap saat ada yang piket di posko,” tutur Sekda Susiyanto.

Sekda memastikan pelayanan publik tetap berjalan meskipun banjir juga merendam sejumlah perkantoran milik pemkab. Dikatakan, jika memerlukan bantuan, korban banjir dapat menghubungi Posko Banjir di nomor (0285) 4116629.

Banjir di wilayah Kabupaten Pekalongan mencapai ketinggian 1 meter, bahkan lebih. Tim Penanggulangan Bencana telah mengevakuasi korban banjir ke tempat yang lebih aman. Tim telah mengirimkan bantuan logistik dan bantuan yang diperlukan warga di masing-masing kecamatan.

Banjir cukup mengganggu aktivitas warga. Banyak pengguna jalan yang terjebak banjir. Seperti di ruas jalan Kedungwuni – Buaran dan jalan desa Sidorejo – Sepacar yang terendam hingga ketinggian hampir mencapai 1 meter mengakibatkan kendaraan banyak yang mogok.

Banjir yang merendam rumah mengakibatkan peralatan dapur mereka tak dapat digunakan lagi. Air sumur dan sanitasi warga juga tercemar. Pemkab membagikan nasi bungkus pada warga korban banjir.

Selain di posko, sebagian korban banjir lainnya mengungsi ke sejumlah tempat seperti masjid, mushola, balai desa, dan gedung yang lebih tinggi.

Di sisi lain, banjir memberikan berkah bagi sebagian warga yang juga menjadi korban banjir. Sejumlah pemuda dan anak-anak dengan suka rela menawarkan bantuan utk menuntun atau mendorong kendaraan pengguna jalan yang kendaraannya mogok karena terendam banjir. Sebagian warga yang dibantu dari jebakan banjir, memberikan imbalan seikhlasnya.

Di sepanjang sekitar 500 meter dari maupun menuju Jalan Raya Tirto, sejumlah warga menawarkan jasa menarik gerobak dengan tarif Rp. 20.000 per gerobak bagi pengendara sepeda motor yang tak ingin kendaraannya mogok sekaligus penumpangnya agar tak basah kuyup.
(sumber:Humaskab.pekalongan)
Lebih baru Lebih lama