
Sejak beberapa waktu lalu, Gunung Sinabung terus memuntahkan letusannya. Bencana ini membuat ribuan warga yang tinggal di kaki gunung terpaksa tinggal di tenda pengungsian.
Sejumlah relawan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus waspada untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Sejak pertama kali Gunung Sinambung meletus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus memantau seluruh perkembangan yang masih berlangsung.
Kepala negara juga telah memberi instruksi kepada Menko Kesra Agung Laksono dan BNPB untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, sekaligus menyelamatkan warga terdampak atau menjadi korban.
"Kami kira, sejauh ini dari BNPB masih dipantau secara serius," ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1).
Meski sudah meletus sekian lama, pemerintah belum menetapkannya sebagai bencana nasional. "Kami tunggu penetapan dari status itu sendiri, sampai sekarang belum ditetapkan jadi bencana nasional," tandasnya.
Terpisah, Agung Laksono menyatakan, pemerintah telah memberikan atensi besar terhadap letusan Gunung Sinabung yang telah menyumbang jumlah pengungsi hingga mencapai 25 ribu jiwa. Bahkan, BNPB dan tim yang bersiaga di sekitar lokasi pun siap jika jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 100 ribu jiwa.
"Jadi tidak benar pemerintah pusat tidak perhatian. Itu sudah dilaporkan, kita ngawal. Bahkan ketika bupatinya tidak aktif, kami sudah," ungkap Agung usai menghadiri Rapim TNI/Polri di STIK, Kebayoran Lama, Jakarta.
Sejauh ini, dampak letusan Gunung Sinabung masih terkendali dan limitnya pun terbatas. Sehingga pemerintah belum menetapkannya menjadi bencana nasional.
"Karena skalanya masih terkontrol, dan limitnya terbatas. Masih bisa ditangani oleh aparat pemda," ungkapnya.
Terkait masalah pengungsi, Agung mengungkapkan warga masih bisa kembali ke rumahnya masing-masing apabila Gunung Sinabung tidak lagi menyemburkan lahar dan awan panas. Sementara, soal relokasi sendiri, saat ini pemerintah masih melakukan berbagai persiapan yang diperlukan.
"Kemudian bagi pengungsi, supaya tidak boring (bosan), sudah ada program-program kegiatan. Kegiatan, pemerintah beri honor supaya mereka ada pendapatan," pungkasnya.
(sumber:merdeka.com)
Tags:
Nasional