
Bertempat di aula lantai 1 Setda (9/1/14), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan melaksanakan rapat kerja dinas 2014. Rakerdin diikuti oleh 260 orang antara lain meliputi pejabat struktural di lingkungan Dindikbud, kepala UPT, unsur pengawas dan penilik PAUD, pengawas SD, SMP, SMA dan SMK, perwakilan kepala SD, SMP, SMA dan SMK, Dewan Pendidikan dan unsur legislatif.
Kepala Dindikbud Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Umaidi, MSi menyampaikan ada beberapa fenomena yang cukup signifikan mempengaruhi perkembangan pendidikan misalnya penghapusan RSBI dan implementasi kurikulum 2013. “Untuk implementasi kurikulum 2013, baru pada tahap piloting di 6 sekolah dasar, 6 SMP, 3 SMA, 1 SMK. Oleh karena itu, kami akan bertekad mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 pada seluruh satuan pendidikan. Sesuai tema : implementasi kurikulum 2013 menuju peningkatan mutu pendidikan”, ujarnya.
Umaidi melanjutkan dalam rakerdin ini, juga menghadirkan narasumber dari Inspektorat untuk memberikan bekal atau pedoman bagi para kepala sekolah dalam tata kelola administrasi sekolah khususnya keuangan. “Diharapkan, dengan pemahaman akan tata kelola keuangan yang baik dapat meminimalisir kesalahan tata kelola keuangan sekolah”.
Ditambahkan Umaidi, ada 3 permasalahan pokok yang perlu disikapi pada tahun ini antara lain akses, mutu dan relevansi dan tata kelola. Akses menyangkut populasi yang besar, daya tampung yang terbatas dan pelayanan yang belum merata. Mutu dan relevansi terkait dengan sarana prasarana yang masih banyak yang rusak, kurang lengkap dan masalah pendistribusian guru. Sedangkan tata kelola menyangkut penggunaan sumber yang belum efisien dan kurang fokus pada tupoksi. “Oleh karena itu, kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2014 ini memastikan ketersediaan dan keterjangkauan untuk pendidikan anak usia sekolah bisa sekolah”.
Sementara itu, Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, MSi dalam sambutannya menyampaikan hendaknya dalam raker disepakati 1 pemahaman, 1 konsep, 1 komando. Program-program yang dijabarkan harus dapat dipahami secara baik. “Harapan masyarakat akan kinerja kita cukup banyak. Saya mengajak mari kita wujudkan harapan masyarakat tersebut. Saya juga minta dipahami untuk mempromosikan jabatan kepala sekolah atau UPT, jangan menggunakan aturan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat dan siswa”, jelasnya.
Bupati menegaskan pelaksanaan di tahun kemarin harus dapat dijadikan evaluasi untuk tahun yang akan datang. “Saya harapkan kita bisa bekerja lebih baik. kalau ada konsep yang membuat kita lebih baik, silakan keluarkan. Dalam bahasa saya, keluarkan ide-ide gilamu untuk bangsa dan negara agar lebih sejahtera”.
(sumber:Humaskab.pkl)
Tags:
Warta Kajen