Mantan wakil presiden RI yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia
(PMI) Jusuf Kalla menilai, bantuan bagi pengungsi korban Sinabung tidak
dapat diprediksi sampai batas waktu yang ditentukan. Sebab, menurutnya,
bencana gempa dan gunung berapi berbeda dengan bencana banjir. "Ini kan kalau bencana gunung berapi enggak bisa diprediksi, kalau banjir bisa, misalnya ini musim hujan pasti banjir. Kalau gempa dan gunung berapi enggak bisa, Sinabung tak bisa diprediksi," katanya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (03/02/2014).
JK menambahkan, upaya untuk membantu pengungsi Gunung Sinabung memerlukan waktu yang cukup lama. PMI, kata JK, sudah menggelontorkan seluruh bantuan yang diperlukan dari mulai kebutuhan pakaian, air bersih, makanan, minuman, dan rescue.
"Beberapa gunung berapi yang aktif itu datanya vulkanologi yang lebih tahu, kita di PMI tak punya keilmuan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, JK juga mengungkapkan duka yang mendalam bagi belasan korban jiwa yang terkena awan panas Sinabung. Ia menegaskan sosialisasi BNPB agar masyarakat tak mendekati zona berbahaya sebenarnya sudah baik, tetapi banyak masyarakat yang tak mengindahkan.
"Bukan sekedar imbauan, memang harus tak boleh. Korban kemarin mendekati, mungkin masyarakat tak tahu batasnya. Dikatakan sudah aman, bukan BNPB lalai, BNPB sudah benar, tetapi masyarakat lewati batas aman 5 kilometer. Sosialisasinya sampai, tapi orang kadang ingin adventure (berpetualang), uji nyali, maka dari itu jangan berpetualang di Gunung Sinabung, jangan dilakukan," tegasnya.(sumber:Okezone)
Tags:
Nasional