Polres Karanganyar Terima Alat Canggih Pelacak Identitas Mayat dari Mabes Polri

 alat pelacak identitas mayat (Foto: Bramantyo/Okezone)
Jajaran Polres Karanganyar menerima alat baru indentifikasi mayat misterius  tercepat dari Mabes Polri. Alat identifikasi mayat tercepat tersebut bernama Mobile Automated Multi-Biometric Identification Syestem (Mambis).

Nantinya, melalui alat ini, penemuan mayat yang tidak diketahui identitasnya bisa dilacak dengan cepat tanpa melalui uji tes DNA terlebih dahulu.

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Agus Sulistianto, mengatakan, adanya alat baru yang dikirim Mabes Polri ini bertujuan mempercepat pengungkapan identitas kasus pembunuhan atau penemuan mayat yang tak dikenali, sehingga bisa rampung hanya dalam sehari.

Pasalnya, dengan bantuan alat ini, aparat Kepolisian tidak perlu lagi melakukan pengetesan DNA untuk mengetahui identitasnya.

Cara kerja alat ini, ungkap Agus, sangatlah mudah. Sebab, alat bantuan dari Mabes Polri tersebut nantinya akan dihubungkan dengan e-KTP system. Sehingga, seluruh data penduduk, asalkan sudah memiliki e-KTP akan terpantau secara langsung. 

"Bila mayat yang ditemukan masih dibawah empat jam setelah kasus pembunuhan, petugas cukup menempelkan alat tersebut pada kornea mata mayat tersebut. Nanti secara otomatis, data mayat tersebut, asalkan sudah ber e-KTP, secara otomatis langsung keluar," jelas Agus saat ditemui di Mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (3/2/2014).

Namun, bila mayat yang ditemukan tersebut sudah melebihi waktu empat jam, maka petugas cukup menempelkan sidik jari mayat tersebut. Hanya saja, setelah sidik jari mayat tersebut ditempelkan pada alat tersebut, maka kemudian akan keluar empat informasi data personal yang mendekati.

"Dari empat keterangan informasi data yang keluar, kita tinggal melacak informasi data ke alamat yang keluar dari alat tersebut,"ujarnya.

Menurut Agus, tentu saja alat baru bantuan dari Mabes polri yang baru diberikan khusus kepada Kepolisian di bawah jajaran Polda Jawa Tengah ini ada kelemahannya. Kelemahan pertama yaitu alat tersebut menggunakan baterai. Sehingga kondisi baterai harus tetap penuh.

Kelemahan kedua, alat tersebut menggunakan jaringan internet. Sehingga bila mayat yang ditemukan berada di wilayah yang tidak memiliki jaringan internet, maka data yag diinginkan tidaklah langsung bisa diketahui.

"Tapi tenang saja, meskipun tidak ada jaringan, alat ini secara otomatis akan menyimpan sendiri data tersebut. Nanti setelah ada jaringan internet, maka secara otomatis, data tersebut aka keluar dengan sendirinya,"jelasnya.

Tidak hanya untuk mengetahui identitas mayat saja,alat bantuan dari Mabes Polri inipun, kata Agus, bisa digunakan untuk mengungkap pelaku pencurian melalui sidik jari yang sudah dikumpulkan oleh tim Inafis. Dari sidik jari itulah, data pelaku pencurian bisa terungkap dengan mudah. (sumber:okezone)
Lebih baru Lebih lama