Harga Daging Ayam dan Bumbu Dapur Terus Naik


NAIK - Jelang Ramadan, harga daging ayam dan kebutuhan dapur kini mengalami kenaikan, seperti terjadi di Pasar Induk Kajen. TRIYONO / RADAR PEKALONGAN
Harga daging ayam dan bumbu dapur di Pasar Induk Kajen terus merangkak naik. Untuk daging ayam, harga hingga tembus Rp 30-33 ribu per kg. Akibat kondisi itu kini terus membuat omset para pedagang ayam menurun.
Jelang Bulan Ramadan
Adapun kenaikan harga daging ayam ini terjadi secara bertahap sejak beberapa pekan lalu. Padahal harga daging ayam sebelumnya masih mencapai Rp 27 ribu per kg, akantetapi setelah itu naik menjadi Rp 30 sampai Rp 33 ribu per kg.
Selain harga ayam, berbagai kebutuhan pokok di Pasar Induk Kajen juga mengalami kenaikan. Kenaikan harga barang itu diantaranya telur harga sebelumnya Rp 16 ribu menjadi Rp 18500 perkilogram. Sedangkan untuk harga bawang merah dari Rp 14 ribu menjadi Rp 20 ribu, untuk bawang putih harga sebelumnya Rp 12 ribu sekarang naik menjadi Rp 14 ribu.
Menurut salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Induk Kajen, Aisyah, kenaikan ayam potong sejak setengah bualan yang lalu. Hampir tiap hari harga mengalami kenaikan. Sedangkan kenaikan perkilogram mencapai Rp 3 ribu sampai 5 ribu, akibatnya dari tidak stabilnya harga ayam potong membuat pembeli sepi.
“Kenaikan harga daging ayam kini tiga ribu sampai lima ribu, yang tadinya Rp 27 ribu kini bisa mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 33 ribu,” ungkapnya.
Adanya kenaikan harga daging ayam tersebut, ia mengaku omset penjualan menjadi turun tidak seperti hari-hari biasanya. Untuk itu ia terpaksa mengurangi barang dagangan guna mengantisipasi kerugian.
“Ya sekarang untuk barang dagangan terpaksa saya kurangi,” lanjutnya.
Sementara adanya kenaikan harga daging ayam itu, kini membuat sejumlah ibu rumah tangga beralih ke lauk lainnya seperti tahu dan tempe. “Meskipun naiknya hanya Rp 3 ribu perkilogram tapi kalau terus-menerus mending saya beli tahu dan tempe. Denganbegitu sisa uangnya bisa dibelikan untuk kebutuhan lainnya,” ungkap Tini (58) yang mengaku warga Desa Pekiringan Alit, Kecamatan Kajen itu. (sumber:radarpekalongan)
Lebih baru Lebih lama