Adanya perbaikan jembatan Comal Kabupaten Pemalang kini jalur Pantura Kabupaten Pekalongan terkena imbasnya. Pasalnya, jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan bertonase kurang dari 10 ton. Untuk itu pengemudi kendaraan yang bermuatan lebih dari 10 ton diminta supaya balik arah menggunakan jalur selatan.
Diminta Balik Arah, Lantaran Bukan Peruntukan
Larangan itu dilakukan lantaran kendaraan bermuatan lebih dari 10 ton tidak bisa melalui jalur alternatif Kabupaten Pekalongan lantaran bukan kapasitas atau kelas jalan nasional. Sedangkan kendaraan yang sudah terjebak masuk pantura wilayah Kabupaten Pekalongan untuk berbalik arah.
Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Arie Trestiawan meminta para pengemudi truk berukuran besar serta bertonse lebih dari sepuluh ton yang akan ke Jakarta dari arah Semarang lebih baik melintas jalur selatan.
Pasalnya, lanjut dia, Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang hingga kini masih diperbaiki serta ada pembatasan tonase kendaraan yang diperbolehkan melintas di jalur pantura, Comal Kabupaten Pemalang.
“Saya minta truk atau kendaraan bertonase lebih dari sepuluh ton yang akan ke Jakarta melewati jalur Pantura Pekalongan lebih balik arah. Karena jembatan Comal belum bisa dilalui kendaraan bermuatan lebih dari 10 ton,” pintanya.
Dikatakan, jembatan Comal berada di jalur utama atau nasional tepatnya di Kabupaten Pemalang, akantetapi Kabupaten Pekalongan sebagai jalur penyangga jalur utama sudah pasti terkena dampaknya. Untuk itu ia berjaga-jaga kendaraan berukuran dan tonase besar atau lebih dari sepuluh ton jangan sampai lolos masuk ke jalur alternatif Pekalongan.
“Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan kita berlakukan buka tutup,” lanjutnya.
“Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan kita berlakukan buka tutup,” lanjutnya.
Diakui, meski operasi ketupat candi sudah berakhir pada Rabu (6/8) pukul 24.00 lalu, pihaknya tetap siaga di jalur Pantura dan alternatif guna memastikan agar kendaraan bertonase besar tidak masuk ke jalur alternatif Kabupaten Pekalongan.
Sebab berdasarkan informasi, perbaikkan akan memakan waktu beberapa bulan. “Kami pun tetap siaga pada jalur alternatif,” imbuhnya.
(sumber:Radarpekalongan)
Tags:
Warta Kajen