Puncak Arus Balik, Wiradesa Padat

MELINTASI - Kebanyakan pemudik enggan melintasi jalur alternatif di Kabupaten Pekalongan. MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
WIRADESA – Puncak arus mudik H+6 lebaran, arus lalu lintas di jalur pantura wilayah Kabupaten Pekalongan, yakni di Jalan Raya Wiradesa terpantau padat. Kondisi ini, diperparah lantaran banyaknya pemudik yang enggan melintas jalur alternatif.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan, A Muhlisin. Kata dia, menurut pantauan Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan, padatnya arus lalu lintas ini sudah terasa di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Kepadatan kendaraan ini didominasi kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Kondisi tersebut, sudah terjadi sejak Sabtu (2/8) sore.

Oleh karena itu, untuk mengurai kemacetan yang terjadi, pihaknya bersama instansi terkait mengarahkan pemudik menggunakan jalur alternatif. Namun, kebanyakan para pemudik enggan melintasinya karena dianggap lebih jauh, serta khawatir tersesat.

“Panjang jalur alternatif di Kabupaten Pekalongan sendiri, rata-rata sekitar 25 hingga 30 kilometer. Selain kondisinya rusak dan berlubang di titik-titik tertentu, jalur alternatif juga minim penerangan jalan. Walaupun demikian, hingga kini tidak ada hambatan yang berarti, secara umum bisa berjalan dengan lancar” kata  Muhlisin.

Sementara padatnya arus lalu lintas ini, disebabkan karena bertambahnya volume kendaraan yang datang dari arah timur ke barat. Sementara, hingga saat ini Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang belum juga berfungsi maksimal.

“Di Jembatan Comal, masih diberlakukan pola buka tutup. Sehingga, terjadi kepadatan kendaraan di wilayah Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.

Selain itu, Pemkab Pekalongan bekerjasama dengan Polres Pekalongan untuk melakukan uji kelaikan jalan dan kelayakan pengemudi di Terminal Kajen, Sabtu (2/8) lalu. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.

“Dari hasil uji yang dilakukan, semua bus yang ada yakni 17 bus dinyatakan layak jalan. Sedangkan satu pengemudi dinyatakan memiliki tensi tinggi. Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.
(sumber:radarpekalongan)
Lebih baru Lebih lama