Setidaknya ada tujuh kecamatan di Kabupaten Pekalongan rawan longsor. Daerah tersebut merupakan dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan Banjarnegara. Dari sumber yang didapat, ada 33 desa di 7 kecamatan rawan longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sutjatmiko, mengatakan, sejumlah wilayah atas atau pegunungan di Kabupaten Pekalongan saat musim hujan rawan longsor. Di antaranya di Kecamatan Kesesi, Lebakbarang, Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyono, Doro, dan Talun.
Mengantisipasi tingginya curah hujan belakangan ini, pihaknya sudah melakukan upaya dengan membuka posko bencana di tiap-tiap kantor kecamatan itu. Upaya antisipasi pun semakin ditingkatkan, pasca terjadinya bencana tanah longsor luar biasa di Banjarnegara.
Simulasi kepada masyarakat untuk bisa mendeteksi dan menyelamatkan diri jika terjadi longsor juga sudah dilakukan. Ia juga meningkatkan pelayanan posko bencana di masing-masing kecamatan dengan adanya petugas piket selama 24 jam untuk memantau kondisi di wilayah masing-masing.
Kendati hujan dengan intensitas tinggi belakangan ini terus mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan, namun, bencana longsor dengan kategori besar belum ada. Memang, ia membenarkan, di beberapa titik di wilayah pegunungan memang dilaporkan ada kejadian longsor. Akantetapi, tingkatannya masih kecil dan bisa ditangani secara gotong-royong oleh masyarakat setempat.
Untuk sekadar diketahui, berdasarkan Indeks Rawan Bencana (IRB) Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kabupaten Pekalongan menempati urutan 116 dari 543 kabupaten/kota di Indonesia yang rawan bencana. Sedang di tingkat Jawa Tengah, Kota Santri berada posisi ke-10. Maka tak heran, kejadian bencana alam di Kota Santri sering terjadi dan beragam. Dalam hal ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam, baik longsor, angin kencang, maupun banjir.
Sumber (Radar pekalongan )
Tags:
Warta Kajen