BUPATI SIDAK KUALITAS RASKIN

 KAJEN – Drs. Amat Antono, M.Si, hari ini (10/3) melakukan inspeksi mendadak ke beberapa wilayah di Kabupaten Pekalongan untuk memonitor pelaksanaan program Beras Miskin (Raskin), utamanya kualitas berasnya. Daerah yang disidak antara lain Kantor Kelurahan Sragi (Kec. Sragi), dan Kantor Kepala Desa Sipait (Kec. Siwalan), kedua desa ini dipilih karena di dua wilayah ini stok raskin dari Bulog yang akan dibagikan kemasyarakat sudah siap.
 
Bupati yang didampingi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda - Hari Suminto, SH. MH  dan Bagian Perekonomian Setda dalam sidak menemukan bahwa rata-rata beras yang dibagikan sebagai raskin berkualitas kurang baik. Kondisi ini disinyalir karena beras tersebut merupakan stok lama yaitu beras tumpukan setengah tahun lalu di gudang Bulog.
 
Beberapa warga yang ditemui Bupati saat sidak, mengakui bahwa sejak Bulan Januari 2015 raskin yang dibagikan kebanyakan berbau apekdan berkutu, serta pecah-pecah. Dan hal ini terjadi hampir di semua wilayah, tidak hanya di Kec. Sragi dan Kec. Siwalan. Bupati dan rombongan mengakhiri sidak dengan mengunjungi Gudang Bulog yang berada di Jalan Raya Wiradesa – Pekalongan.
 
Menyikapi hal tersebut Antono menginstruksikan kepada Hari Suminto untuk segera membuat surat kepada Bulog yang isinya menjelaskan hasil monitoring hari ini, agar hal tersebut segera ditindaklanjuti, surat tersebut juga akan ditembuskan kepada Gubernur Jawa Tengah. Ditambahkan Antono, jika kualitas raskin jelek yang berujung pada keengganan masyarakat untuk mengkonsumsinya bahkan akhirnya menjual beras tersebut, maka tujuan program ini untuk mensejahterakan masyarakat dan menurunkan harga beras akan sulit dicapai. “ Saya ingin masyarakat dapat raskin yang layak, kalau seperti ini, kasihan rakyat!” tegasnya.
 
Ditegaskan Antono, pihaknya akan segera menyampaikan ke Bulog untuk mengkoreksi kualitas beras yang disalurkan untuk raskin, lebih bagus lagi jika ada standar kualifikasi untuk beras yang akan disalurkan sebagai raskin, sedangkan untuk waktu pelaksanaan penyaluran sudah tepat waktu. Dirinya juga menyatakan akan mengembalikan beras jika memang kualitas beras yang ada saat ini tidak sesuai dengan aturan (secara kualitas). “Jangan salahkan rakyat jika mereka menjual beras miskin, Kita harus sama-sama mengkoreksi mengapa hal seperti itu bisa terjadi,” tukasnya.
Lebih baru Lebih lama