UJIAN ONLINE, SISWA IKUTI DARI LUAR NEGERI

 KAJEN –  Ujian Nasional yang digelar SMK I Kedungwuni,  minggu ini ternyata diikuti oleh siswa SMK yang berada diluar negeri. Mereka adalah siswa SMK yang sedang mengikuti pertukaran pelajar di Negera Thailand. Hal tersebut terungkap saat  Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, Msi Rabu (8/4) pagi tadi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Monitoring ini berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Nasional dengan sistem On Line yang baru pertama kali ini dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan.
 
Menurut Bupati, ujian dengan sistem on line ini merupakan hal bagus, yang patut diapresiasi dan dilaksanakan, karena Bupati menganggap dengan sistem on line ini memiliki beberapa sisi positif. Diantaranya adalah bahwa dengan sistem on line ini mau tidak mau, suka tidak suka anak sudah dilatih tentang teknologi. “Ini merupakan manfaat tambahan, perubahan jaman menuntut kita menguasai teknologi,” ujarnya. 
 
Manfaat lain yang didapat, lanjut Bupati,  adalah dari aspek materi. “Dengan sistem on line, anak akan mengerti bahwa hasil ujian adalah hasil dari kemampuan dan karyanya sendiri, Anakpun akan mandiri dengan hasil yang apa adanya sehingga merekapun akan familiar dengan teknologi,” lanjut Bupati. 
 
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa Ujian On Line yang baru dilaksanakan di 4 sekolah di Kabupaten Pekalongan ini juga meringankan pihak pengelola ujian atau Tim Ujian Nasional. Dijelaskannya bahwa dengan ujian sistem on line tersebut akan langsung muncul nilai yang obyektif karena melalui sistem. “Artinya hasilnya akan terukur. Manfaat lain yang didapat adalah tidak diperlukan lagi pengawalan soal, jaga naskah, ataupun keterlambatan naskah dan lain sebagainya,” jelas Antono. 
 
Ditambahkannya, dari aspek biaya juga menjadi  lebih ringan. “Memang kita membangun sistem, tetapi hal ini bisa terselesaikan dengan baik. Ini sangat menguntungkan,” tambahnya. 
 
Oleh karena banyak manfaat yang didapat dari ujian nasional sistem on line tersebut, Bupati mengharapkan di masa-masa mendatang akan semakin banyak yang melaksanakan ujian dengan sistem on line ini. “Sistem ujian ini harus terus menerus dikenalkan sehingga anak akan menjadi terbiasa dengan teknologi,” harapnya. 
 
Sementara itu, untuk dapat mengikuti ujian on line ini diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dengan perbandingan 1 : 3, artinya satu komputer untuk 3 siswa. “Faktor lain adalah listrik juga jangan sampai mengganggu. Disamping lstrik yang disediakan oleh PLN, hendaknya juga disiapkan jetset untuk mengatasi apabila sewaktu waktu listrik padam,” ujar Bupati. 
 
Pada bagian lain, Kepala Sekolah SMK 1 Kedungwuni, Rose Kamto menjelaskan bahwa saat ini ditempatnya ada 140 komputer dan 14 komputer cadangan yang siap digunakan untuk sarana UN online. SMK 1 Kedungwuni sendiri memiliki 407 siswa calon peserta UN, untuk itu pihaknya akan membagi UN menjadi 3 shift dengan asumsi 1 komputer untuk 3 siswa. “Saya yakin para siswa SMK 1 Kedungwuni telah siap menjalani UN dengan sistem online karena mereka sudah dikenalkan dengan sitem ini pada saat Ulangan Harian dan Ulangan Semester,” terangnya. Saat ini baru ada 4 sekolah di Kab. Pekalongan yang siap menggelar UN online yaitu SMK Muhammadiyah Kajen, SMK Muhammadiyah Bligo, SMK 1 Sragi, serta SMK 1 Kedungwuni.
Lebih baru Lebih lama