KAJEN – Ujian Nasional yang digelar SMK I Kedungwuni, minggu ini ternyata diikuti oleh siswa SMK
yang berada diluar negeri. Mereka adalah siswa SMK yang sedang mengikuti
pertukaran pelajar di Negera Thailand. Hal tersebut terungkap saat Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, Msi Rabu (8/4)
pagi tadi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) I Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Monitoring ini berkaitan dengan
pelaksanaan Ujian Nasional dengan sistem On Line yang baru pertama kali ini
dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan.
Ditambahkannya, dari aspek biaya juga menjadi lebih ringan. “Memang kita membangun sistem,
tetapi hal ini bisa terselesaikan dengan baik. Ini sangat menguntungkan,”
tambahnya.
Pada bagian
lain, Kepala Sekolah SMK 1 Kedungwuni, Rose Kamto menjelaskan bahwa saat ini
ditempatnya ada 140 komputer dan 14 komputer cadangan yang siap digunakan untuk
sarana UN online. SMK 1 Kedungwuni sendiri memiliki 407 siswa calon peserta UN,
untuk itu pihaknya akan membagi UN menjadi 3 shift dengan asumsi 1 komputer
untuk 3 siswa. “Saya yakin para siswa SMK 1 Kedungwuni telah siap menjalani UN
dengan sistem online karena mereka sudah dikenalkan dengan sitem ini pada saat
Ulangan Harian dan Ulangan Semester,” terangnya. Saat ini baru ada 4 sekolah di
Kab. Pekalongan yang siap menggelar UN online yaitu SMK Muhammadiyah Kajen, SMK
Muhammadiyah Bligo, SMK 1 Sragi, serta SMK 1 Kedungwuni.
Menurut Bupati, ujian dengan sistem on line ini
merupakan hal bagus, yang patut diapresiasi dan dilaksanakan, karena
Bupati menganggap dengan sistem on line ini memiliki beberapa sisi positif.
Diantaranya adalah bahwa dengan sistem on line ini mau tidak mau, suka tidak
suka anak sudah dilatih tentang teknologi. “Ini merupakan manfaat tambahan, perubahan
jaman menuntut kita menguasai teknologi,” ujarnya.
Manfaat lain yang didapat, lanjut Bupati, adalah dari aspek materi. “Dengan sistem on
line, anak akan mengerti bahwa hasil ujian adalah hasil dari kemampuan dan karyanya
sendiri, Anakpun akan mandiri dengan hasil yang apa adanya sehingga merekapun
akan familiar dengan teknologi,” lanjut Bupati.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa Ujian On Line
yang baru dilaksanakan di 4 sekolah di Kabupaten Pekalongan ini juga
meringankan pihak pengelola ujian atau Tim Ujian Nasional. Dijelaskannya bahwa
dengan ujian sistem on line tersebut akan langsung muncul nilai yang obyektif
karena melalui sistem. “Artinya hasilnya akan terukur. Manfaat lain yang
didapat adalah tidak diperlukan lagi pengawalan soal, jaga naskah, ataupun keterlambatan
naskah dan lain sebagainya,” jelas Antono.
Ditambahkannya, dari aspek biaya juga menjadi lebih ringan. “Memang kita membangun sistem,
tetapi hal ini bisa terselesaikan dengan baik. Ini sangat menguntungkan,”
tambahnya.
Oleh karena banyak manfaat yang didapat dari ujian
nasional sistem on line tersebut, Bupati mengharapkan di masa-masa mendatang akan
semakin banyak yang melaksanakan ujian dengan sistem on line ini. “Sistem ujian
ini harus terus menerus dikenalkan sehingga anak akan menjadi terbiasa dengan
teknologi,” harapnya.
Sementara itu, untuk dapat mengikuti ujian on line ini
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dengan perbandingan 1 : 3, artinya
satu komputer untuk 3 siswa. “Faktor lain adalah listrik juga jangan sampai
mengganggu. Disamping lstrik yang disediakan oleh PLN, hendaknya juga disiapkan
jetset untuk mengatasi apabila sewaktu waktu listrik padam,” ujar Bupati.
Tags:
Warta Kajen
