Demikian siaran pers BMKG dengan tajuk Release Kabut Asap Jakarta yang dikutip detikcom, Selasa (27/10/2016).
BMKG menyatakan, kabut asap terjadi hampir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku dan Papua. Kondisi ini dipengaruhi juga oleh El Nino di mana musim kemarau lebih panjang dari normalnya, sehingga berdampak pada bencana kebakaran hutan di wilayah Indonesia hingga saat ini.
Pada Senin kemarin, terpantau dari analisis citra satelit Himawari -8 bahwa di wilayah Jakarta dalam 2-3 hari terakhir diselimuti asap tipis tetapi hanya pada ketinggian 3 - 5 km yang berasal dari wilayah Kalimantan dikarenakan udara yang bergerak dari utara menuju sebagian wilayah Jawa.
"Kondisi tersebut tidak mempengaruhi cuaca permukaan di wilayah Jakarta," tulis BMKG.
BMKG menjelaskan, udara kabur (haze) yang berasal dari partikel kering dan udara panas yang menyebabkan jarak pandang pendek dan kelembapan rendah dikarenakan udara dan partikel tersebut tidak dapat naik atau tertahan pada atmosfer lapisan bawah akibat lapisan udara di atas lebih panas daripada lapisan di bawahnya (inversi).
(sumber:Detik.com)
Tags:
Nasional