KAJEN - Kebakaran Hutan lindung milik Perum Perhutani di Desa Simego, Kecamatan
Petungkriyono,dari hari rabu (30/9) Hingga Kamis (1/10)
kemarin, masih terjadi.
Kobaran api dan kepulan asap masih bisa terlihat dari
kejauhan. Bahkan, kobaran api kian meluas hingga ke area hutan lindung
di perbatasan Desa Songgowedi dan sudah hampir masuk ke lahan
pertanian milik warga.
Petugas Perum Perhutani yang terjun ke lokasi masih kesulitan
mengendalikan api. Pasalnya, lokasi hutan yang terbakar itu berada di
lereng bukit dengan kemiringan yang sangat curam. Meskipun demikian,
petugas terus melakukan pemantauan kebakaran hutan di atas ketinggian
1.294 mdpl ini dan berusaha mengisolasi titik api agar tidak merembet
ke wilayah yang lebih luas.
"Kebakaran di hutan lindung itu sudah terjadi dua hari dua malam. Api
sulit dipadamkan karena medannya sangat sulit. Hutan yang terbakar itu
berada di tebing-tebing yang curam. Saat ini, api masih besar dan
sudah meluas hingga ke perbatasan Desa Songgowedi. Titik api awalnya
berada di wilayah Desa Simego di atas Desa Curugmuncar," tutur Tarnyo,
Sekretaris Desa Songgodadi, yang letak desanya berada di sebelah utara
Desa Songgowedi.
Dikatakan, warga di sekitar hutan yang terbakar juga ikut melakukan
pantauan. Pasalnya, dikhawatirkan kobaran api itu juga merembet ke
lahan-lahan pertanian milik warga. "Warga di sekitar lokasi kebaran
ikut berjaga-jaga. Mereka juga khawatir jika api meluas hingga ke
lahan pertanian milik mereka," katanya.
Camat Petungkriyono, Agus Purwanto, dikonfirmasi terpisah membenarkan
adanya kebakaran hutan di wilayah Petungkriyono. Menurutnya, kebakaran
itu diperkirakan awalnya terjadi di Petak 39A di Desa Simego.
"Kebakaran pertama diketahui sekitar pukul 17.00 WIB dan bisa
dipadamkan oleh warga sekitar pukul 02.00 dini hari. Namun, tadi pagi
terlihat lagi kobaran api di hutan lindung tersebut. Yang baru ini
medannya sulit dijangkau karena berada di lereng yang curam," katanya.
Agus mengatakan, kebakaran hutan itu diduga akibat warga yang membuang
putung rokok sembarang.Dirinya juga menghimbau agar warga tidak membuang putung rokok sembarang dan tidak membakar rumput serta tanaman perdu yang mengering, agar kebakaran hutan
bisa dihindari.
Tags:
Warta Kajen
