Unjuk Rasa Menolak Hasil Pilkada,Masa Bakar Motor

KAJEN - Rapat pleno penghitungan suara tingkat Kabupaten Pekalongan diwarnai aksi penolakanoleh relawan pasangan Calon Bupati/ Wakil Bupati Pekalongan, H. Riswadi-Hj.Nubalistik,Kamis (17/12).
 
Pasalnya, dalam pemungutan suara 9 Desember 2015 dinilai banyak kecurangan.Rapat pleno yang dimulai sekira pukul 09.30 diwarnai aksi unjuk rasa oleh ratusan pendukungKharismatik. Mereka berusaha menuju Kantor KPU Kabupaten Pekalongan di Jalan Mandurorejo dengan membawa berbagai atribut seperti spanduk yang salah satunya bertuliskan "Tolak Hasil Pilkada" yang sebelumnya berjalan dari Gedung DPC PDI Perjuangan.
 
Dengan menggunakan pengeras suara, mereka berorasi untuk menolak hasil pilkada serentak
kemarin. Namun keinginan massa untuk ke KPU terhalang oleh ratusan aparat kepolisian yang
telah siaga tepatnya di pertigaan depan SMA PGRI. Ratusan massa pun kecewa karena tidak
bisa langsung ke Kantor KPU.

Meski begitu, massa terus berorasi dengan pengeras suara, yang disiapkan menggunakan
kendaraan bak terbuka. Guyuran hujan yang mewarnai aksi unjuk rasa itu, tetap membuat massa bertahan dilokasi meski ada juga yang berteduh dibawah pohon ataupun emperan rumah sekitar.

Unjuk rasa semakin memanas ketika massa meminta untuk bergeser kedepan sejauh 10 meter
untuk ikut mendengarkan perhitungan suara tingkat Kabupaten Pekalongan. Selain itu juga
tidak mengganggu proses belajar siswa-siswi SMA PGRI.Alasan massa pun tidak digubris oleh aparat kepolisian dan tetap membuat barikade supaya massa tidak maju. Namun kendaraan bak terbuka yang membawa pengeras suara, berusaha merangsek kedepan bersama massa hingga sempat terjadi gesekan antara petugas. 
 
Gesekan itupun semakin memperkeruh suasana namun dapat dihalau oleh sejumlah perwira yang langsung turun ke lokasi.Aksi yang belangsung selama berjam-jam itu pun ternyata tidak membuat massa mundur, bahkan terus berusaha untuk maju.

"Pilkada serentak 9 Desember 2015 kemarin merupakan catatan buruk selama Pilkada di
Kabupaten Pekalongan. Pasalnya banyak ditemukan kecurangan," kata Tarpi'i dalam orasinya
didepan massa.

Dengan terjadinya gesekan itu, Polres Pekalongan melakukan beberapa lapis pengamanan
dibantu personil dari, Polres Batang, Tegal, dan TNI. Tak ketinggalan dua kendaraan water 
canon disiagakan dilokasi. Adapun untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan warga yang
tak berkepentingan pun tidak diperbolehkan mendekati kantor KPU.

"Untuk pengamanan kita siagakan anggota sebanyak 750 personil gabungan dari Polri dan TNI,
ditambah pula dari Dishub untuk pengaturan jalan. Pengaman kita perketat untuk
mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ungkap Kapolres Pekalongan AKBP Indra Krismayadi.

Bahkan pada puncaknya, massa yang geram nekad melakukan pembakaran sepeda motor milik salah seorang relawan dan hingga akhirnya ditinggalkan massa dengan membubarkan diri. Namun tak lama kemudian,sepeda motor dengan kobaran api itu pun dipadamkan oleh petugas menggunakan water canon yang telah disiagakan.
Lebih baru Lebih lama