Carudi,
 salah seorang nelayan setempat menuturkan, banyak produsen ikan asin 
yang terpaksa mengawetkan ikan dengan penggaraman agar bisa bertahan 
lebih lama mengingat cuaca lembab.
"Solusinya ya dibacem. 
Habis diseset, ikan dikasih garam yang banyak biar agak awet. 
Baru kalau ada panas, ikannya dijemur", jelas Carudi. 
Carudi menambahkan Mereka harus merogoh saku 
lebih dalam,sehingga 
tidak sedikit produsen ikan asin yang menghentikan kegiatan produksinya 
sampai musim hujan berakhir.
 "Ya kalau ndak ada
 panas gini, otomatis garam yang dipake juga lebih banyak. Normalnya 10 
kilo itu cukup, tapi sekarang bisa sampai 50 kilo untuk sekali 
produksi", ungkapnya.
Tags:
Warta Kajen