Daryono (50) salah satu warga mengatakan kesulitan dalam beraktifitas jika hanya menggunakan lampu teplok.
"Ya pakai minyak tanah satu liter mahal 15 ribu rupiah kurang lebih dipakai buat seminggu untuk dua lampu teplok saja,aktifitas ya sulit wong gelap."
Rubai,Kepala Desa setempat mengatakan terdapat 57 KK terdiri dari 300an orang lebih,warga kebanyakan menggunakan solar yang lebih murah harganya.
"Disini ada 57 KK,sebagain besar menggunakan solar yang harganya lebih murah disini warganya banyak yang miskin ya karena pendidikan rendah kebanyakan SD sudah putus."
Dirinya mengatakan ketiadaan listrik membuat ekonomi lambat dan pendidikan rendah,padahal pihaknya sudah mengajukan ke PLN namun belum juga ada tindakan lanjut dari PLN.
"Ada warga yang pakai kincir tapi itu untuk yang punya duwit saja soalnya mahal sampai 3 jutaan," tambahnya.
Sementara, Camat Doro, Yuswo Hadi Prayitno, saat meninjau lokasi tersebut, Rabu (2/3), menyatakan, pihaknya sudah berusaha berkoordinasi dengan instansi terkait agar desa-desa yang belum teraliri listrik menjadi prioritas program bersama.(R_N)
Tags:
Warta Kajen