KAJEN – Dihadapan
lebih dari 100 tamu undangan yang terdiri dari kurang leblih 50 duta besar dan
perwakilan negara tetangga serta para pengusaha Nasional. Bupati Pekalongan H.
Asip Kholbihi, SH,MSi Jumat malam (30/9/2016) memaparkan potensi yang dimiliki
Kabupaten Pekalongan yang disebutnya dengan The Beauty of Kabupaten Pekalongan.
“Silahkan datang ke kabupaten Pekalongan, kami akan melayani dengan sepenuh
hati, memudahkan investasi dan tentu saja menyuguhkan panorama alam yang luar
biasa untuk anda semua,” ujar Bupati dalam acara yang digelar di Oasis
Restaurant, Cikini-Jakarta Pusat tersebut.
Acara yang bertajuk
“Diplomat Friendly Gathering Night” ini diselenggarakan oleh Pemerintah
Kabupaten Pekalongan dengan tujuan selain untuk bersilaturahmi dengan para duta
besar negara tetangga juga agar dapat terjalin suatu investasi kerjasama dengan
Kabupaten Pekalongan mengingat potensi yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten
yang satu ini.
Adapun para duta
besar yang hadir antara lain Kolonel Usman dari Pus Bahya Kemban , Brigjen
Palitha Fernando dari Sri Lanka, Pham van San dari Vietnam, Mayu Beneta Navata
dari Fiji Islaros, Julia Mirangwanda dari Zimbabwe, Kolonel Aziz Malik dari Pho
Islamabad, Doyun Yu dari Zmsus Konza, Ruzaini A. Razak dari Kualalumpur,
Gonzalo Vega dari Embassy of Equador, Philip O Onand dari Philipina, Belay saba
dari Perancis, Imtizo Hussain Naz dari Pakistan, Le Nguyen Huang Trih dan
Nguyen De Ngar Grang dari Vietnam, Taher Hamed dari Palestina, Mubashin Najix
Furogi dari Pakistan, Abdullah Al fadhli dari Kuwait, An Kwang Se dan Kim Myong
Chol dari Korea, Dilini Lenasala dari Sri lanka, Oxana Paushan dari Pour
Seasonss Setiabudi, Eva Schilling dari Sun Rise House Setiabudi, Sandi Gikhosly
dari Libya, Gol Sanjay Khamol dan Ltgh Anoop dari India, Tumur dan Myaga dari
Mongolia, Alexey Kelogin dari Kedubes Rusia, Davel Bluronlev dari Russian
Embassy, Renade Saibanpi dari Jerman,
Daniella Hirsiger dari Switzerland, David Zhau dan Nathau Posey serta
Kaneko Zanos dari Amerika Serikat, Manisa dari DCM embassy of Indonesia, Masond
Elkhosly dari Libya, Nicholas Lee dari Sigapura, Alexander dari Embassy of
Belorus, Xie Kamgum dan Wei Qing dari china, Anirban Neogel dari Banglades,
serta duta besar dari Venuzuela, Italia dan lain sebagainya.
Berbicara Pekalongan,
maka identik dengan batik. Oleh karenanya untuk lebih mengenalkan akan kain
tradisional ini, dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pekalongan
Ir. Arini Harimurti, Pimpinan DPRD Hj. Hindun dan beberapa anggotanya, serta
Sekda Kab, Pekalongan Dra. Mukaromah Syakoer, MSi beserta jajarannya ini, para
diplomat disuguhi fashion show Batik Pekalongan yang diperagakan oleh para
model.
Tidak hanya itu,
para tamu kehormatan tersebut juga disajikan dengan display batik mulai dari
batik dengan harga yang paling murah hingga harga ratusan juta rupiah.
Disamping itu, para tamu undangan malam itu juga dapat menyaksikan bagaimana
cara membuat batik dengan warna alam yang ramah lingkungan. Semuanya ini
mengandung harapan agar setelah event ini selesai, para pengusaha batik akan
menjadi pembatik yang ulung.
Untuk itulah dalam
kesempatan tersebut Asip juga memperkenalkan Kabupaten Pekalongan yang terkenal
sebagai daerah yang sudah memproduksi batik sejak lama dan seni batik
pekalongan ini juga sudah diakui oleh dunia. “Kalau bapak dan ibu datang ke
Pekalongan bisa melihat proses membatik dari awal sampai akhir. Sentra-sentra
batik, jenis jenis keunggulan batik serta ciri khas batik Pekalongan juga dapat
Bapak Ibu ketahui,” tambahnya.
Selain batik, Asip
pun menjelaskan bahwa kabupaten pekalongan juga mempunyai satu-satunya hutan
perawan yang masih tersisa di pulau Jawa dengan luas kurang lebih 12 hektar
yang terletak di Kecamatan Petungkriyono. Dijelaskan Asip, hutan Petungkriyono
ini akan dijadikan sebagai pusat konservasi dan pusat penelitian flora dan
fauna serta pusat salah satu destinasi wisata unggulan di kab. Pekalongan yaitu
wisata alam. “Hutan Petung ini termasuk dalam kategori hutan rimba dan akan
kita jadikan sebagai Cultural Tekhno Forensty Park,“ jelasnya.
Sementara itu, menurut
Asip, di sektor Agrobisnis, berbagai produk agrobisnis sudah mulai nampak
kualitasnya, Kab. Pekalongan memiliki durian yang bagus, dan juga manggis
dengan kualitas ekspor. “Kami juga punya karet, pinus dan berbagai tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi, sehingga sangat memungkinkan apabila bapak dan
Ibu sekalian menanamkan investasi di sektor Agrobisnis di kab. Pekalongan,”
tambahnya.
Ditambahkan Asip,
Kabupaten Pekalongan juga kaya akan budayanya, baik budaya tari, tarik suara
bahkan budaya religi dimana ada pusat-pusat pengembangan agama Islam dan Hindu
yang telah ada sejak jaman syailendra.
Destinasi wisata di
Kabupaten Pekalongan sangat lengkap, mulai dari panorama pantai yang mempunyai
panjang pantai dari utara pulau jawa sepanjang 10 km, area persawahan yang
menghampar luas, hutan yang lebat, perkebunan yang menawan serta banyak sekali
air terjun-air terjun yang jumlahnya puluhan dan menghiasi hutan-hutan sekitar
kabupaten Pekalongan. “Ini adalah your best investment. Kalau ada yang ingin menanamkan
modal di kabupaten Pekalongan, tentu kami akan melakukan berbagai kemudahan,
mulai dari persyaratan hingga jaminan keamanan. UMRnya juga masih standar yaitu
rata-rata 1 juta 200 ribu rupiah. Lahan di Kab. Pekalongan juga masih sangat
murah dengan didukung oleh kondisi sosial yang ramah serta kesetiaan tenaga
kerja yang terampil yang sudah disiapkan,” tambahnya.
Para perwira
mancanegara sebagai jendral di negaranya diharapkan selalu ingat pada Kabupaten
Pekalongan sehingga dapat mendorong para investor datang ke kabupaten
Pekalongan, sebuah kabupaten yang terkenal akan batik, budaya dan potensi
alamnya yang indah. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa para duta besar
ini bagaikan ikan gurita yang memiliki lengan panjang, mereka mempunyai jari untuk
investasi, dan juga mempunyai jari para stakeholder.
Duta besar terkesan
dengan Kabupaten Pekalongan
Duta Besar Mongolia
Tumur dan Myaga dari Mongolia mewakili para duta besar yang lain dalam
sambutannya mengatakan bahwa dirinya pernah datang ke Pekalongan pada saat
Festival Durian pada tahun 2014 lalu, dan juga pernah berkunjung ke rumah batik
di Pekalongan. Pada saat kunjungannya ke rumah batik inilah beliau menemukan
ide bagus tentang design batik dan kemudian dirinya menyampaikan idenya pada
designer batik dari Mongolia untuk membuat batik nasional mongolia dengan batik
Pekalongan. “Batik Pekalongan sudah sangat familiar, dan pada tanggal 2
Desember tahun ini di Grand Billiant akan hadir ratusan tamu dan disitu saya
akan pamerkan dann saya agungkan Batik Pekalongan,” ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut Bupati mengaku senang dengan kehadiran para duta besar malam itu.
Menurut Bupati, pada umumnya mereka sangat terkesan dengan seni batik kab,
pekalongan yang memang Pekalongan adalah the lind of batik (kawasan batik) dan
the legend of batik. Selanjutnya dalam waktu dekat mereka mengutarakan akan
berkunjung ke kabupaten Pekalongan “Mereka tertarik dengan panorama kab,
Pekalongan yang ternyata masih menyimpan hutan yang masih perawan dan
menawarkan kerjasama untuk penyelamatan lingkungan,” jelas Asip.
Ditambahkan Asip,
setelah acara ini, target selanjutnya adalah bagaimana mengfollow up pertemuan
malam ini untuk meningkatkan ekomoni masyarakat Kabupaten Pekalongan. Pada
jangka pendek akan ada roodshow dari Pemkab. Pekalongan dan pengusaha ke luar
negeri untuk mengenalkan Kab, Pekalongan secara lebih komprehensif. “Mereka
sangat welcome dan dalam waktu menengah mereka akan mengadakan event event di
negara masing-masing dan mereka juga sanggup untuk mempromosikan Kab.
Pekalongan, Yang menarik adalah ada keinginan yang kuat dari mereka untuk
datang ke Kab. Pekalongan. Insya allah kita akan menjadi tuan rumah yang baik
untuk menyambut kedatangannya,” tambah Asip.
Sementara itu
disela-sela makan malam bersama para Duta Besar sebagain besar mereka terarik
akan Kabupaten Pekalongan dan mengundang Pemkab untuk menindaklanjuti datang ke
Duta Besar mereka masing masing untuk membicarakan berbagai hal . Dan Berharap
agar Pemkab Pekalongan mengundang mereka agar mengetahui lebih dalam tentang
Kabupaten Pekalongan.
Dubes Korea Utara
Ann Kwang mengungkapkan bahwa dirinya sangat terkesan dengan nikmatnya kopi
petung yang pernah dibawakan temannya dari Pekalongan. An Kwang juga
menyampaikan Kemungkinan untuk dapat bekerjasama mengimpor sutra dari Kab.
Pekalongan ke negaranya.
Mendengar hal ini,
Dubes Rusia Alexander Smirnov pun mengajak Bupati Pekalongan untuk melakukan
pertemuan berikutnya di Jakarta terkait dengan ekspor sutra ke negaranya.
Bupatipun menyambut baik hal tersebut dan berjanji akan mengatur segala
sesuatunya.
Sementara itu Wakil
Bupati Pekalongan di kesempatan yang sama menyampaikan semoga selanjutnya
dengan diadakan kegiatan dapat membangun komunikasi dengan negara lain.
Sehingga akan terbangun kerjasama yang baik sehingga dapat meningkatkan
kesejahetaraan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Dibagian lain Ketua DPRD
Kab. Pekalongan Hj. Hindun memberikan komentarnya bahwa acara Diplomat Friendly
Gathering Naight seperti ini sangat bagus sekali untuk mempromosikan Kab.
Pekalongan tentang berbagai wisata yang ada serta batik sebagai budaya asli
masyarakat Kab. Pekalongan yang harus dikembangkan. “Kita dukung apa yang
dilakukan Bupati, agar Pekalongan bukan hanya Go Nasional tapi Go
Internasional, karena itu berdampak luas bagi kondisi ekonomi masyarakat kita,”
ujarnya.
Dilain pihak H.
Failasuf sebagai pengusaha batik juga berpendapat bahwa acara pertemuan antara
pengusaha, pemerintah dan juga para duta besar seperti ini sangat baik.
“Pertemuan malam ini terasa hangat, santai dan rilex, namun menurut saya tidak
cukup berhenti disini, tetapi dapat ditindaklanjuti dengan pertemuan yang lain.
Mereka yang datang ketempat kita atau kita yang berkunjung ke negaranya,”
harapnya.
Ditambahkannya, para
duta besar tersebut sangat tertarik dengan proses pembuatan batik, yang baru
mereka ketahui bahwa ternyata proses pembuatan batik sampai menjadi design di
baju sangatlah rumit dengan rentang warna hingga menjadi sebuah baju yang
sangat indah dipakai. “Dengan melihat proses pembuatannya, pewarnaannya yang
sulit, lalu diperagakan, mereka lebih tertarik untuk membeli dan memakai kain khas
kab. Pekalongan ini,” tambahnya.
Sebagai Ketua KADIN
Kabupaten Pekalongan, H. Failasuf berharap ada event-event lain untuk dapat
mengundang para Dubes datang ke Kabupaten Pekalongan sehingga lebih efektif
karena mereka akan melihat secara langsung proses pembuatan batik dari awal
hingga akhir, tidak seperti disini yang hanya memberikan gambaran singkat
tentang Pekalongan,” harapnya.
Tags:
Warta Kajen