KAJEN – Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
teknologi informasi sehingga akses informasi semakin cepat kepada masyarakat,
Pemkab. Pekalongan Selasa (8/11/2016) menggelar kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian Dan
Launching Strategi Pengembangan Inovasi Pertanian dan Pemasaran Produk Melalui
Pusat Kegiatan Penyuluhan Berbasis Teknologi Informasi di Kabupaten Pekalongan
Tahun 2016.
Acara
yang digelar di Balai Penyuluhan Kecamatan Kedungwuni tersebut di buka secara
resmi oleh Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, MSi dan dihadiri oleh
Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Sekda Kabupaten Pekalongan Hari Suminto,
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kab. Pekalongan M. Bambang
Irianto, beberapa Kepala SKPD terkait, dan juga Para Penyuluh Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan serta perwakilan kelompok tani dan petani di Kabupaten
Pekalongan.
Bupati
Pekalongan dalam sambutannya menyampaikan acara tersebut penting untuk menjawab
tantangan jaman dengan memulai mengenalkan produk unggulan melalui pasar on-line.
“Ini penting untuk memacu hasil pertanian kita dengan tanah yang semakin sempit
sementara permintaan pasar semakin banyak. Untuk itulah Pemkab akan berupaya membantu
petani semaksimal mungkin asal sesuai dengan kualaitas dan kuantitas sehingga
laku di pasar,” ujarnya.
Lebih
lanjut Asip mengatakan, saat ini kita harus berpikir maju untuk meningkatkan
perluasan kualitas dan kuantitas produksi baik untuk kebutuhan konsumsi maupun
kebutuhan bahan baku industri yang merupakan peluang usaha bagi para pelaku
utama yaitu petani, peternak, pekebun, nelayan dan juga pelaku usaha yaitu
Asosiasi, koorporasi sektor pertanian.
“Hal ini tentunya harus diimbangi dengan
SDM yang memadai dan juga disiplin dari para pelaku pertanian,” ujarnya.
Ditambahkan
Asip, saat ini Pemkab. Pekalongan sedang mendatangkan mesin-mesin pengolahan
pertanian dari China semua unit dari mulai menanam sampai memanen yang masih
diuji coba di daerah ini, namun hasilnya masih kurang sesuai dengan kondisi alam
Kabupaten Pekalongan.
“Dan ini sedang saya minta agar teknologinya disesuaikan
dengan kondisi alam disini untuk modernisasi sistem pertanian. Demikian juga
dengan bibitnya, akan kita cari bibit-bibit unggul yang bisa di tanam di Kab.
Pekalongan,” tambahnya.
Pada
kesempatan tersebut Asip juga menyampaikan bahwa disamping SDM yang kurang
memadai, ada beberapa permasalahan yang menyebabkan menurunnya produktivitas
hasil pertanian dan tidak tercapainya kesejahteraan petani, antara lain adalah meningkatnya
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, ketersediaan infrastruktur,
lahan dan air terbatas; Kecilnya status dan luas kepemilikan lahan; Lemahnya
sistim perbenihan dan pembibitan; Keterbatasan akses petani terhadap permodalan
dan masih tingginya suku bunga usahatani serta lemahnya kapasitas dan
kelembagaan petani.
Hambatan
lainnya adalah rawannya ketahanan pangan karena belum berjalannya deversifikasi
pangan, tekanan globalisasi pasar dan
liberisasi perdagangan, kualitas dan kuantitas produk pertanian belum mendukung
berkembangnya agroindustri.
“Minat pemuda tani terhadap pertanian yang semakin
menurun juga merupakan hambatan karena sektor pertanian dianggap tidak
menguntungkan hari ini. Ini yang akan kita garap,” ujarnya.
Selanjutnya
kepada penyuluh sebagai inisiator,
fasilitator, motivator, organisator, dinamisator, dan agen pembaharuan agar dapat bertindak
sebagai agen informasi teknologi melalui media sosial dan dunia maya.
“Saya
berharap, para petugas penyuluh dapat proaktif dan tanggap pada persoalan yang
dihadapi petani,” pesannya.
Sementara
itu Kepala BKPP M. Bambang Iriyanto dalam laporannya menyapaikan acara yang
diikuti oleh kurang lebih 200 orang tersebut bertujuan untuk membantu
mempercepat akses pasar produk-produk pertanian kepada masyarakat, dan sebagai
upaya untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian.
“Bagaimana mempercepat
komunikasi antara petani dengan para penyuluh di Lembaga Penyuluhan ini juga
menjadi tujuan kami,” jelas Bambang.
“Disini juga ada display yang merupakan binaan dari BKPP yang mana mereka adalah para pelaku usaha pangan olahan yang kedepan akan membantu memasarkannya, sehingga diharapkan yang sudah terbina ini, yang produknya baik bisa dipasarkan secara lebih luas,” tambahnya.
Tags:
Warta Kajen