KAJEN – Bupati
Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Drs. Sirhan
mengikuti acara Nyadran/Sedekah Laut yang dilakukan dengan Larung Sesaji dengan menaiki Kapal bersama para nelayan TPI
Wonokerto. Ritual dimulai dengan membawa sesaji yang terdiri atas kepala kerbau,
hasil bumi, dan jajan pasar, serta peralatan dapur ke tengah laut, sejauh
sekitar satu kilometer dari TPI. Setelah itu, sesaji diturunkan ke laut dan
dilarung atau dihanyutkan. Para awak kapal pembawa sesaji berdoa dipimpin ulama
setempat sebelum sesaji dilarung,Senin (25/9).
Dalam
sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa sebagai dukungan utama kegiatan Nyadran
adalah infrastruktur jalan yang bagus. Akhir-akhir ini, kata Bupati, pihaknya
banyak menerima keluhan dari para nelayan tentang sepinya kegiatan TPI yang dikarenakan
jalanrusak. Untuk itu, Bupati tegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang memperbaiki
jalan menuju TPI Wonokerto, dan diharapkan akan selesai dengan cepat sehingga
akan berdampak positif bagi ramainya kegiatan di TPI Wonokerto ini.
Untuk
infrastruktur TPI, Bupati meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan)
Kabupaten Pekalongan untuk menata dan merevitalisasi.
“Saya minta pak Sirhan, Kepala
Dinlutkan untuk menata dan merevitalisasi TPI yang menjadi kebanggaan warga
Kabupaten Pekalongan ini akan berkembang dengan baik,” ujar Bupati.
Bupati
menyampaikan pihaknya juga mendapatkan keluhan dari para nealayan TPI Wonokerto
tentang belum adanya Kapal Naga yang dimiliki. Oleh karena itu, dalam
kesempatan bersua dengan para nelayan tersebut, Bupati menjanjikan akan
membantu Kapal Naga untuk nelayan TPI Wonokerto. Hal ini agar nelayan TPI
Wonokerto tidak lagi menyewa dari wilayah lain dalam mendukung kegiatannya di
laut.
Lebih lanjut dikatakan
Bupati, pihaknya telah memiliki program yang bersinergi dengan berbagai sektor antara
lain Asuransi bagi para nelayan. Menurut Bupati, sampai saat ini jumlah nelayan
yang sudah divalidasi sebanyak 2.000 orang dari hampir 10.000 jumlah nelayan
yang ada di Kabupaten Pekalongan. “Ke-2.000 nelayan tersebut sudah kami
validasi dan sudah kami masukan daftarnya ke Pemerintah Pusat. Kita akan terus
berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk penambahan validasinya. Insya Allah
nanti semua nelayan akan kita berikan perlindungan,” terang Bupati.
Pemkab Pekalongan,sudah memvalidasi hampir 2.000 asuransi nelayan yang bekerjasama
dengan Jasindo. “Bapak-ibu yang berprofesi sebagai nelayan, silahkan nanti
menghubungi Dinlutkan secara gratis karena preminya dibayar oleh Pemerintah
Pusat sebesar Rp 200ribu,” tuturnya.
Menurut Bupati Tujuan asuransi Yaitu untuk perlindungan para
nelayan. Dimana apabila ditakdirkan seorang nelayan meninggal di tengah laut,
Pemerintah melalui Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) akan memberikan santunan
sebesar Rp 200 juta. Tetapi apabila seorang nelayan meninggal dunia di rumah
akan mendapat santunan sebesar Rp 140 juta. Ini dibayar oleh Pemerintah semua.
Bapak-ibu para nelayan tinggal mendaftar ke Pemkab Pekalongan dalam hal ini
melalui Dinlutkan.
Ini namanya
program Jogo-Jogo. Pemerintah memberikan perlindungan kepada seluruh nelayan
khususnya yang ada di Kabupaten Pekalongan. Bukan itu saja, apabila para
nelayan memiliki sawah, akan kami asuransikan juga. Untuk 1 hektar akan
mendapatkan asuransi sebesar Rp 1 juta dan preminya yang membayar Pemerintah
Pusat juga. Disamping itu kami juga mengasuransikan Sapi. Hanya dengan membayar
Rp 40ribu, ketika sapinya hilang atau mati akan mendapatkan santunan Rp 10
juta.
Program-program
ini saya minta dinas-dinas terkait untu mensosialisasikan kepada masyarakat
agar mereka mengetahuinya.
Sementara itu Ketua
Panitia Penyelenggara, Andalas dalam laporannya menyampaikan Nyadran/ Tasyakuran
Nelayan merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat-Nya kepada nelayan selama satu tahun yang telah lalu. Dan berharap serta
berdoa semoga satu ke depan akan diberikan limpahan rahmat dan rezeki dari
Allah SWT yang lebih banyak lagi.
Dijelaskan
Andalas, rangkaian kegiatan Nyadran dilaksanakan mulai tanggal 24 September
2017 lalu hingga 26 September 2017. Rangkaian kegiatan Nyadran antara lain
Organ Tarling (24 September 2017) malam, Larung Sesaji, Lomba Dayung dan Wayang
Kulit (25 September 2017), Pengajian Islami dan Orkes Dangdut Koplo (26
September 2017).
Tags:
Warta Kajen

