KAJEN - Sebanyak 20.000
siswa dari pendidikan anak usia dini dari kelompok bermain (KB) dan
taman kanak-kanak (TK), berhasil memecahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia
(Muri) pada kategori mewarnai rambu-rambu lalulintas dalam ajang Pesona
Polisi Sahabat Anak Indonesia 2017 dalam rangka HUT Lalu Lintas ke 62 di Alun-alun Kajen,Selasa (19/8).
“Sekarang
sudah tidak ada lagi ceritanya anak atau masyarakat takut kepada
polisi. Tapi polisi adalah sahabat yang memberikan pengamanan daerah
serta mengingatkan agar tertib berlalulintas. Saya berharap ke depan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan bisa terus
bersinergi dengan Polres Pekalongan,” katanya.
Kapolres
Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan mengatakan, prestasi yang diraih ini
merupakan kesuksesan bersama lantaran mendapat dukungan dari semua pihak
terkait seperti pemerintah daerah.
“Hal ini dilakukan sebagai wujud
polisi merupakan sahabat masyarakat terutama anak-anak,” katanya.
Dikatakannya,
kesempatan ini tidak hanya menjadi ajang polisi mendekatkan diri kepada
masyarakat, akantetapi juga menjadi wadah untuk memberikan pengetahuan
dan karakter agar ke depan lebih tertib berlalulintas.
“Penanaman
karakter ini memang harus ditanamkan sejak dini agar terpatri.
Diharapkan para generasi emas penerus bangsa ini, ke depan menjadi
pelopor keselamatan berlalulintas dan bisa menekan terjadinya kecelakaan
di Kota Santri,” harap dia.
Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Ali Riza memberikan
apresiasi kepada Sat Lantas Polres Pekalongan, lantaran Pesona Polisi
Sahabat Anak Indonesia 2017 ini menjadi ajang pengembangan bakat dan
kreativitas, serta menjadikan siswa semakin lebih dekat kepada polisi.
“Sekarang
sudah tidak ada lagi ceritanya anak atau masyarakat takut kepada
polisi. Tapi polisi adalah sahabat yang memberikan pengamanan daerah
serta mengingatkan agar tertib berlalulintas. Saya berharap ke depan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan bisa terus
bersinergi dengan Polres Pekalongan,” katanya.
Kasat
Lantas Polres Pekalongan AKP Bobby A Rahman mengatakan, kegiatan ini
untuk memberikan wadah kepada anak-anak dalam mengembangkan bakat dan
minat, khususnya dalam mewarnai.
“Selain memecahkan Muri, kegiatan
mewarnai ini juga dilombakan sebagai apresiasi kepada peserta. Tidak
hanya mendapat uang pembinaan dan piala, para lembaga yang ikut kegiatan
juga mendapatkan piagam,” terang dia.
Sementara
itu perwakilan Muri Sri Widyawati mengatakan, kegiatan ini telah resmi
terdaftar dan ditetapkan di Muri sebagai pencetak rekor Lomba Mewarnai
Rambu Lalulintas terbanyak dengan jumlah peserta 20.000 anak untuk
pertama kali, dengan urutan rekor ke 8.098.
“Selamat
atas prestasi yang diperoleh. Mudah-mudahan sukses selalu buat Sat
Lantas Polres Pekalongan agar bisa lebih berkontribusi kepada
masyarakat,” ucapnya.
Tags:
Warta Kajen
