KAJEN - Dengan
ditetapkannya Batik sebagai salah satu warisan budaya dunia milik Indonesia
oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, tidak hanya menjadi kebanggaan bagi
Bangsa Indonesia namun juga membuka peluang bagi industri dan usaha batik di
Indonesia. Karena Batik di satu sisi merupakan hasil olah rasa cipta, karya dan
budaya Bangsa Indonesia dan disisi lain telah menjadi gantungan hidup bagi
masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki culture kuat dibidang
Batik.
Kabupaten
Pekalongan memiliki sejarah panjang dibidang Batik, bahkan batik tidak dapat
dipisahkan dengan culture/budaya sebagian masarakat Kabupaten Pekalongan hingga
saat ini. Bahkan belum lama ini Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH, M.Si
dalam berbagai kesempatan telah menyatakan bahwa Kabupaten Pekalongan layak
untuk dijadikan dan disebut sebagai “Legenda Batik Nusantara” (The Legend Of Batik).
Sebagai
salah satu “kiblat” Batik Nusantara, Pekalongan tentu memiliki banyak potensi
tentang batik yang dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan pelaku
usaha batik. Bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan penetapan Batik sebagai
warisan Budaya Dunia milik Indonesia merupakan sebuah peluang dan disisi lain
juga merupakan tanggung jawab moril untuk ikut mempromosikan serta
mengkampanyekan Batik sebagai budaya Bangsa Indonesia kepada dunia.
Berangkat
dari kesadaran tersebut, Bupati Pekalongan telah mengambil langkah-langah
strategis untuk mengkampanyekan batik sekaligus mempromosikan batik sebagai
salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Pekalongan. Pada akhir tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mengundang kurang lebih 46 duta besar dan
Konsulat dalam acara Frienship Dinner and
Pekalongan Regency Art Performance Night di Jakarta. Dan pada
tanggal 10 Oktober 2017 Bupati KH. Asip Kholbihi, SH, M,Si melakukan lawatan ke
Washington DC, USA yang salah satu agendanya adalah mengkampayekan Batik dengan
pewarnaan alam yang ramah lingkungan kepada masyarakat Amerika, sekaligus
mencari terobosan dan peluang bagi industri batik di Kabupaten Pekalongan.
Dalam
kesempatan tersebut Bupati Pekalongan telah mengadakan kunjungan ke Kedutaan
Besar RI di Washington DC dan berdiskusi dengan Minister Conselor Media and Socio
Cultural Affairs, Bapak Siuaji Raja, yang menyambut baik dan mengapresiasi dan
mendukung langkah-langkah Kabupaten Pekalongan serta siap membantu tindak
lanjut maksud dan tujuan kunjungan.
Bupati juga
melakukan diskusi dan wawancara khusus dengan Voice of America (VoA) yang
dipandu langsung oleh Nadya Majid (putri Nurkholis Majid). Promosi dan diskusi
ini disiarkan oleh VoA kepada Masarakat Amerika. Bupati juga mendapat banyak
masukan dari wartawan VoA yang lebih memahami karakter dan budaya masyarakat
Amerika terkait dengan peluang pemasaran batik.
Dalam
kesempatan itu pula Bupati banyak menyinggung dan memperkenalkan potensi lain
yang dimiliki Kabupaten Pekalongan selain batik, seperti eko tourism,
investasi, kebudayaan dan industri kain.
Dari
kunjungan Bupati Pekalongan ke Washington DC Amerika tidak secara langsung dan
dalam waktu yang singkat dapat kita rasakan manfaatnya. Namun beberapa catatan
penting perlu untuk digaris bawahi bahwa langkah Bupati Pekalongan sangat tepat
dan strategis karena kampanye dan sekaligus promosi Batik ini dilakukan di kota
di mana UNESCO menyatakan Batik sebagai warisan budaya Dunia, ke dua Bupati
telah menjalin network atau jejaring dengan komunitas masarakat Indonesia di
Amerika yang dapat menjadi “agent” bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Dan
yang ketiga, langkah Bupati Pekalongan tersebut merupakan bentuk nyata dari
sebuah usaha dan ikhtiar untuk mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten
Pekalongan yaitu mewujudkan masarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera,
religius, berkelanjutan berbasis potensi lokal. Dan tentunya kunjungan tersebut
setelah ditindak lanjuti dengan program-program dan kegiatan nyata yang
melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah dan masyarakat Kabupaten
Pekalongan.
Tags:
Warta Kajen

