KAJEN - Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional,Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan,Hj Hindun didampingi Komisi B Supriyati mengunjungi Kampung Batik Gemah Sumilir di Desa Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan,Selasa (3/10).
Hj Hindun mengungkapkan bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam perkembangan ekonomi di daerah. Oleh karena itu, DPRD Kabupaten Pekalongan mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM agar bisa lebih maju.
Sementara itu, Sunoto selaku pembina Kampung Batik Gemah Sumilir menjelaskan bahwa batik 'sembilan kawung, sembilan bintang' merupakan hasil
batik pesisiran.
"Dulu ketika batik pesisiran muncul berbarengan dengan logo Kabupaten Pekalongan, sehingga di logo itu ada warna-warna seperti batik coletan di Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, kami memunculkan batik 'sembilan kawung, sembilan bintang' ini. Semoga ini bisa menjadi branding batik Pekalongan."
Hj Hindun mengungkapkan bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam perkembangan ekonomi di daerah. Oleh karena itu, DPRD Kabupaten Pekalongan mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM agar bisa lebih maju.
"Kampung batik ini
merupakan wadah beberapa UMKM di Kabupaten Pekalongan, utamanya UMKM
batik. Apalagi di kampung batik ini diproduksi batik khas
Pekalongan, yakni batik 'sembilan kawung, sembilan bintang'.Batik khas
Pekalongan ini bisa menjadi karya perajin batik Kabupaten Pekalongan,
sehingga kita harapkan bisa dipatenkan,dan perlu dipasarkan secara
luas agar masyarakat Kabupaten Pekalongan mengenalnya," ungkap hindun.
Diungkapkan,
DPRD mendorong kepada Bupati Pekalongan Asip Kholbihi agar segera
melaunching batik khas Pekalongan tersebut dan selanjutnya bisa dijadikan seragam bagi PNS/ASN di lingkup Kabupaten Pekalongan,apalagi batik 'sembilan kawung dan 'sembilan bintang' sendiri memiliki filosofi khas Kabupaten Pekalongan.
"Ini
punya filosofi bagi Kabupaten Pekalongan. Harapan kita bisa segera
dilaunching,kemudian jika batik ini dipakai oleh seluruh ASN di Kabupaten
Pekalongan maka akan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM
di Kabupaten Pekalongan yang jumlahnya mencapai 44 ribu. UMKM ini bisa
berkarya dan berkreasi, selanjutnya dipasarkan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Kabupaten Pekalongan," tandasnya.
"Dulu ketika batik pesisiran muncul berbarengan dengan logo Kabupaten Pekalongan, sehingga di logo itu ada warna-warna seperti batik coletan di Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, kami memunculkan batik 'sembilan kawung, sembilan bintang' ini. Semoga ini bisa menjadi branding batik Pekalongan."
Tags:
Warta Kajen