KAJEN
- Untuk membantu
pertolongan penyelamatan evakuasi terhadap lokasi terdampak banjir rob 1
Desember di Kecamatan Tirto, sebagai lokasi terdampak paling parah,Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan anggaran penanganan darurat banjir rob senilai Rp 250 juta, Minggu (10/12).
Bantuan
tersebut menurut Lukman Hakim dari BNPB merupakan dana operasional penanganan darurat,
membantu pertolongan, penyelamatan dan evakuasi terdampak. Kemudian
nanti penggunaannya sesuai dengan data BNPB dan Bupati Pekalongan.
"Mungkin Pekalongan agak terlambat, seminggu kami baru
bisa menyikapi, karena ada beberapa kejadian di Indonesia, termasuk Gunung
Agung di Bali, serta daerah lainnya. Sehingga sekarang baru bisa kami
sampaikan, meski jumlahnya tidak begitu banyak," katanya.
Selain itu , BNPB juga merencanakan bantuan lain untuk penanganan
banjir rob di kawasan tirto. Sehingga, nantinya akan dilakukan survei peninjauan lokasi permasalahan bencana di Kecamatan
Tirto.
"Komitmen
PNPB adalah pasti dibantu, tapi akan ditinjau terlebih dahulu, melihat
kira-kira apa yang bisa dibantu. Dan kami terima kasih laporan dari
pemerintah daerah, yang sudah didepan dalam membantu masalah
penanggulangan bencana," tandas Lukman.
Kepala
BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko melaporkan
bahwa kejadian banjir rob 1 Desember lalu di wilayahnya, akibat hujan
lebat dan gelombang laut tingggi, sedangkan tanggul penahan air rendah,
dan sebagian tanggul jebol serta terkikis.
Akibatnya
banjir rob melimpas di tiga desa Kecamatan Tirto, masing-masing
Jeruksari, Tegaldowo, dan Mulyorejo.
"Banjir rob besar ini juga
menggenangi jalan, permukiman warga, balai desa, sekolah, Madrasah
Ibtidaiyah (MI), dan tambak,Pada
saat kejadian, BPBD mengerahkan segala komponen untuk melakukan
penyelamatan dan evakuasi terdampak."
Anggota
Komisi 8 DPR RI dari daerah pemilihan Pekalongan, H Bisri Romli
menyebutkan, dari kejadian banjir 1 Desember itu, pihaknya ikut prihatin
kemudian membawa BNPB untuk dapat membantu permasalahan tersebut.
"Sekarang
BNPB memberikan amanah darurat Rp 250 juta untuk kondisi darurat. Dan
kalau di tiga desa Kecamatan Tirto itu berdasarkan BPBD membutuhkan
anggaran Rp 432 juta, mudah-mudahan nanti juga bisa dibantu," ungkap
dia.
Sementara
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, pada kesempatan tersebut menegaskan,
bahwa kegiatan penanganan bencana di Kota Santri, merupakan masalah
serius yang ditangani oleh pemerintah daerah. Sehingga menjadi perhatian
utama.
"Dalam pekan ini akan dilakukan MoU untuk penanganan banjir rob yang
sudah bertahun-tahun terjadi, menggunakan anggaran pusat, APBN senilai Rp
500 miliar lebih, dalam waktu tiga tahun, dan pembuatan tanggul raksasa
sepanjang 6 kilo meter, dari sungai Sragi lama, sampai Bandengan,"ungkapnya.
Tags:
Warta Kajen