KAJEN - Tanah seluas 10 Hektar di kesesi telah siap dihibahkan untuk Universitas Diponegoro (UNDIP), hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si saat mendampingi
Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) Prof. DR. Yos Johan Utama, SH.,
M.Hum., beserta rombongan meninjau langsung calon lokasi pendirian
Kampus UNDIP di Kota Santri.
Adapun lokasi yang pertama dikunjungi adalah gedung
kompleks Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Mandurorejo Kajen
(bersebelahan dengan Radio KFM). Lokasi yang kedua yakni di
Dukuh Semampir Desa Kesesi Kecamatan Kesesi.
“Jadi
ini tanah yang kita rencanakan untuk pembangunan Kampus UNDIP di
Kabupaten Pekalongan. Kalau luas tanah di Dukuh Semampir Desa Kesesi ini
sekitar 160 hektar. Nanti UNDIP akan kita hibah sesuai kebutuhannya.
Jadi ada beberapa spot, antara lain di Jalan Mandurorejo Kajen seluas
6.000 sampai 10.000 meter persegi dan disini di Dukuh Semampir Desa
Kesesi ini yang sudah siap kita hibahkan seluas 10 hektar,” papar
Bupati.
Bupati
meyakini bahwa dengan akan berdirinya Kampus UNDIP di Kota Santri akan
menjadikan daerah Kesesi Kabupaten Pekalongan akan menjadi daerah yang
berkembang, ekonomi terangkat dan pemberdayaan masyarakat akan berjalan.
“Infrastruktur
juga akan kita perbaiki supaya standard. Dan harapan saya ini adalah
ujung dari semua yang kita perjuangkan yaitu untuk mempercepat
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pekalongan dengan bergandengan
tangan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang sudah dikenal dan sudah
mendunia seperti UNDIP,” terang Bupati.
Rektor UNDIP Prof. DR. Yos Johan Utama, SH., M.Hum menyampaikan
bahwa pihaknya sudah menyiapkan banyak program studi (Prodi) yang akan
didirikan di Kabupaten Pekalongan, antara lain Prodi Peternakan dan
Pertanian dan Prodi-Prodi yang lain akan menyusul seperti
fakultas-fakultas sosial semisal Fakultas Ekonomi, Hukum, FISIP, juga
Fakultas Teknik, Teknik Industri, dan Teknis Sipil.
“Kami
juga sedang mengkaji fakultas yang lain seperti Kedokteran misalnya.
Juga FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) yang saat ini sedang laku keras
di pasaran dunia internasional,” kata Yos Johan.
Oleh
karena itu pihaknya berharap semoga prosesnya cepat berjalan tahap demi
setahap.
"Saya itu senang sekali dengan Bapak Bupati Asip yang langsung
tanggap, jelas dan nyata. Bapak Bupati ini trengginas dan tuntas,”
katanya.
Selain itu keberadaan Kampus UNDIP di Kabupaten
Pekalongan,juga untuk mempermudah akses anak-anak yang ada
di Kabupaten/Kota Pekalongan dan Kabupaten sekitar untuk mendapatkan
perguruan tinggi yang baik.
“Dan mempermudah itu bukan hanya masalah
tempatnya, akan tetapi juga mempermudah akses bagi orang-orang yang
tidak mampu yang berprestasi,” terangnya.
UNDIP,
kata Yos Johan, didalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2015
tentang Perguruan Tinggi, jelas diperintahkan oleh negara bahwa minimal
20 persen harus menerima mahasiswa dari orang-orang yang tidak mampu
yang berprestasi. Dan UNDIP sudah mempraktekkan hal itu sebesar 37
persen.
Kampus UNDIP ini nantinya juga bisa
menjadi sebuah teaching factory. Dimana anak-anak itu tidak hanya
sekolah tetapi juga bisa praktek langsung. Diantara mereka nanti kita
rekrut beberapa untuk menjadi pegawai langsung di UNDIP ini. Jadi mereka
akan kita bebaskan uang kuliahnya, mereka mungkin masih mendapatkan
bayaran per bulannya, tetapi mereka punya tugas-tugas tertentu. Jadi
seperti nyantrik sambil mengabdi
“Dengan
keseriusan Bapak Bupati Pekalongan ini, insya Allah dan mudah-mudahan
tahun ini kita bisa langsung mengadakan penerimaan mahasiswa. Karena
UNDIP sekarang memiliki kewenangan mandiri untuk membuka maupun menutup
Prodi-Prodi yang ada. UNDIP di Indonesia dari 4.200 perguruan tinggi
hanya 11 yang PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum),” ungkapnya.
Tags:
Warta Kajen