RADIO PEKALONGAN - Jancok, dancok, atau disingkat menjadi cok (juga ditulis jancuk atau cuk, ancok atau ancuk, dan coeg) adalah sebuah kata yang menjadi ciri khas komunitas masyarakat di Jawa Timur, terutama Surabaya dan sekitarnya.
Selain itu, kata ini juga digunakan oleh masyarakat Malang dan Lamongan. Meskipun memiliki konotasi yang buruk, kata jancok menjadi kebanggaan serta dijadikan simbol identitas bagi komunitas penggunanya, bahkan digunakan sebagai kata sapaan untuk memanggil di antara teman, untuk meningkatkan rasa kebersamaan.
Normalnya, kata tersebut digunakan sebagai umpatan pada saat emosi meledak, marah, atau untuk membenci dan mengumpat seseorang. Menyoal umpatan itu, musisi asal Surabaya, Sawung Jabo menggunakan umpatan Jancok sebagai judul lagu.
Lagu tersebut sebetulnya jenaka jika mencermati lirik-liriknya. Namun bisa juga menjadi ungkapan kekesalan Sawung Jabo terhadap para pejabat yang tak pernah henti menggerogoti uang rakyat.
Menurut Kamus Daring Universitas Gadjah Mada , istilah “jancuk, jancok, diancuk, diancok, cuk, atau cok" memiliki makna “sialan, keparat, brengsek (ungkapan berupa perkataan umpatan untuk mengekspresikan kekecewaan atau bisa juga digunakan untuk mengungkapkan ekspresi keheranan atas suatu hal yang luar biasa).
Meskipun demikian, kata jancuk kemungkinan besar berasal dari kata ancuk yang artinya bersenggama atau bersetubuh. Kata ancuk dengan arti bersenggama telah direkam dalam kamus Bausastra Jawa 1939 oleh Purwadarminta.