Kubu Pro Bupati Fadia Arafiq Angkat Bicara Soal Isu Teror Penembakan

XRADIO, KAJEN - Teror penembakan di Kabupaten Pekalongan terhadap Ketua FRB ( Forum Pekalongan Bangkit ) ternyata santer dikaitkan merupakan buntut dari demo mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Bupati Fadia beberapa waktu lalu. Seperti diberitakan, dalam demo tersebut dua kubu pro Bupati Fadia dan Kontra nyaris bentrok.


Terkait rumor tersebut Sekjen DPD BAPERA Kabupaten Pekalongan, Ruben R Prabu, Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan Rusli, Sekretaris KNPI Kabupaten Pekalongan, Iwan Setiawan, Ketua DPC Lindu Aji Kabupaten Pekalongan, Dwi Hendratno, dan Perwakilan dari Jasa Kontruksi Kabupaten Pekalongan, Budi Aji Soko, menggelar jumpa pers terhadap sejumlah awak media.


Sekjen DPD Bapera, Ruben mengatakan, adanya dugaan kasus penembakan tersebut, dirinya mendukung penuh dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk dapat mengusut hingga tuntas.


"Pertama, kami mendukung dan juga meminta kepada Polres Pekalongan, terkait dengan kasus penembakan, terhadap salah satu ketua ormas. Kami meminta untuk segera diusut tuntas," kata Ruben s, Rabu (5/10).


Menurutnya, pandangan masyarakat beragam. Apakah benar terjadi atau hanya sebuah cerita belaka.


"Kami menyayangkan adanya berita penembakan tersebut berkaitan dengan aksi demo. Menurut kami itu sama sekali tidak ada kaitannya. Aksi itu kan penyampaian aspirasi, kami malah sangat mendukung."


Cuman, kalau ditumpangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, apalagi banyak anggota mereka dari luar daerah. Jadi kami tidak nyaman juga dengan adanya berita seperti itu," ujar Ruben.  


Iapun menceritakan, sedari kecil hingga sekarang, belum pernah ada kejadian penembakan di Kabupaten Pekalongan.


" Dari dulu setahu saya, saya dari kecil di Pekalongan, tidak ada kasus seperti itu. Makanya kami kaget, lucu, dan takut juga kalau memang itu benar kami juga kan merasa was-was. Kita juga kan biasa tiap hari keluar, berarti ada oknum-oknum yang berkeliaran membawa senjata baik itu legal maupun ilegal, ucapnya.


Ruben berharap, kedepan masyarakat lebih berimbang dalam menyikapi sebuah berita. 


"Terus kalau ada kejadian seperti itu, aparat segera menyelesaikan. Jadi biar jelas, biar masyarakat itu tidak katanya, tapi tahulah ini benar terjadi, dibikin-bikin, atau pencitraan," imbuhnya. 

Senada dengan Ruben, Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan Rusli berharap ada stabilitas, kondusifitas di kabupaten Pekalongan. Tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang membuat gaduh daerah. 


"Setahu saya, kawan-kawan yang kritis, yang demo itu, tadinya biasa-biasa aja."


"Artinya begini, tidak ada orang yang anti penyampaian pendapat. Tetapi menjadi catatan penting juga, ketika ini menjadi gaduh, saya melihat karena banyaknya orang luar daerah yang ikut-ikut," ucapnya.


Banyaknya orang luar daerah yang tidak kompeten, berbicara daerah orang lain. Yang mestinya, ini juga menjadi tanda tanya.


"Jangan-jangan, dugaan peristiwa penembakan itu dilatarbelakangi oleh persolan antar pribadi. Yang kaitannya dengan orang dari luar daerah Pekalongan," kata Riyan biasa disapa.


Dikatakan, Ia mendengar jika di lokasi tersebut, ada beberapa orang, yang itu bukan orang Kabupaten Pekalongan. 

Kabarnya dari Pemalang. 


"Kita kan gak tau juga, jangan-jangan mereka ini ada masalah dengan siapa, kemudian ketemu di sini, ada peristiwa itu dan sebagainya. Nah ini kan jadi liar, jadi persepsi," tandasnya. 


Supaya tidak menjadi liar, lanjut Riyan,  orang jadi bebas menyimpulkan dg kepentingannya masing-masing. Ini jadi hal yang tidak produktif untuk kondusifitas kabupaten Pekalongan. 


" Tapi menurut saya, fakta di lapangan ada orang luar daerah. Kenapa enggak ditelusuri. Jangan-jangan dia ada peristiwa apa di daerahnya, dengan siapa. Tiba-tiba terjadilah dugaan peristiwa penembakan itu. Jangan-jangan kita ini kena getahnya atas perilaku orang luar daerah," tegas riyan. 


Hal itulah yang mestinya untuk seluruh masyarakat, khususnya aparat penegak hukum tegas terhadap perilaku orang daerah . 


"Kami atas nama warga kabupaten Pekalongan tidak rela daerah ini diobok-obok orang yang tidak berkompeten dan bukan dari daerah ini," pungkasnya.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim ketika dihubungi melalui whatsap mengatakan, perkembangan kasus dugaan penembakan itu masih dalam penyelidikan.


"Tim masih melakukan penyelidikan untuk ungkap pelaku sambil menunggu hasil dari labfor," jelasnya.(xr)


Lebih baru Lebih lama