Kang mas mbakyu kembali dalam sosok minggu
ini,di kesempatan kali ini saya akan mengajak anda untuk melihat ketegaran dan perjuangan seorang wanita janda
berusia 50 tahun yang harus berjuang menghidupi anak-anaknya.kiloanmeter jalan
ia lalui untuk mencari barang bekas atau rongsok.dia datang dari rumah kerumah
untuk bertanya apakah ada barang bekas yang mau dijual?tentu bukanlah hal yang
mudah untuk bertahan dengan kondisi seperti ini namun ia adalah sosok wanita
tangguh tak ada kata menyerah dalam kamusnya....asalkan dia bisa memberi makan
anak-anaknya dan membuat mereka bahagia apapun akan dia lakukan.sosoknya sangat
sabar dan perkasa,Seperti apa perjuangannya?mari kita
simak kisah perjalanan seorang anak manusia bernama simor.
Simor adalah wanita janda berusia 50 tahun dengan
3 anak.anak pertamanya sudah menikah dan kini telah mempunyai seorang anak,anak
keduanya berencana akan segera menikah dalam waktu dekat ini dan anak
terakhirnya masih duduk dibangku SMP.Simor menjadi janda sudah 9 tahun,dulu
pekerjaannya adalah sebagai buruh disawah,kadang menjadi tenaga masak saat ada
orang hajatan dll.kini setelah menjadi janda simor memilih menjadi tukang
pencarai barang bekas atau rongsok yang mana setelah terkumpul banyak ia akan
menjual pada pengepul.walaupun mencari rongsok tidak mampu memenuhi segala
kebutuhannya namun tak ada pilihan lain.dia tak peduli orang berkata apa yang
penting pekerjaan yang ia lakukan adalah pekerjaan yang halal.simor tentu
membutuhkan semangat yang besar untuk menekuni pekerjaannya itu,karena ia harus
berjalan dari desa-kedesa,rumah kerumah untuk bertanya jika ada rongsok atau
barang bekas yang hendak dijual kepadanya.simor biasa mencari rongsok ke tempat
yang agak jauh seperti kedungwuni,bojong,kajen,nyamok dll.itu ditempuhnya
dengan menaiki angkutan umum.
Mencari rongsok tak bisa diandalkan oleh simor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi
harga barang-barang kebutuhan pokok makin selangit,simor juga memiliki anak
yang masih sekolah tentu itu menabah daftar kebutuhan yang harus dipenuhi
olehnya,dan akhirnya simor pun memilih menjadi tukang ulem-ulem atau pengantar
undangan untuk menjadi pekerjaan
sampingan.Ya pekerjaan sampingannya sebagai pengantar undangan atau biasa
disebut ulem-ulem lumayan bisa meringankan sedikit bebanya,karena bayarannya
sebagai tukang ulem-ulem 100 atau 150
ribu rupiah untuk satu undangan acara.kadang juga mendapatkan tambahan beras 5
sampai 10 kg walaupun masa kerjanya cukup panjang yaitu satu minggu.
Hitam putih kehidupan tentu semua sudah ia rasakan,apalagi melihat umur dan
statusnya sebagai janda sudah tak perlu
diragukan banyaknya asam garam kehidupan yang pernah ia cicipi, Lalu bagaimana harapan simor kedepan?
“Ya koyo kie yo wes alhamdulillah tapi ya pengine nyenengake anak,seng
sekolah yo ben biso ngelanjutake,yo pengen ngeneilah karo anak,pengen gawe
senenge anak”Jawab simor.
Ada suka dan ada duka itulah satu paket kehidupan.Hidup tak melulu dengan
kisah bahagia,maka ketika kita dilanda musibah yakinlah bahwa badai ini pasti akan segera
berlalu,dan akan berganti dengan bahagia, sedih itu hanya lah memperberat
keadaan dan ketika kita bahagia ingatlah selalu bahwa tak ada kebahagian yang
abadi,sehingga kita tak berlebihan ketika sedang berbahagia.bersyukurlah karena
syukur itu membuat kita lebih dekat dengan kebahagiaan, ,jalanilah karena
sejatinya kehidupan itu adalah perjalanan dan disepanjang jalan itu akan kita
dapati segala hal yang tuhan ciptakan,dan semua akan terangkai indah ketika
kita melihatnya secara sempurna. Kangmas mbakyu simor adalah salah satu wanita tangguh dari beribu
sosok wanita tangguh,ia telah menjalani kehidupan dengan bijak dan tak kenal
menyerah,apapun akan dia lakukan asalkan bisa membahagiakan
anak-anaknya.walaupun dengan penuh kesadaran dia mengakui dia hanyalah seorang
wanita yang sudah berumur dan tak ada suami yang membantunya mencari
nafkah.namun simor telah membuktikan dialah sang pejuang sejati.yang berjuang
untuk hidupnya dan hidup anak-anaknya agar bahagia dan tetap bertahan dalam
terjalnya kehidupan.semoga perjuangan simor biasa memberi inspirasi bagi hidup
kita.
*Kisah Nyata
Ditulis oleh admin
Tags:
Sastra