Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan produk mainan asal
Tiongkok atau China yang masuk ke Indonesia mengandung bahan baku yang
dapat merusak kesehatan dan bisa menyebabkan kanker bagi anak-anak. Hal
tersebut karena bahan baku yang digunakan tidak sesuai standar nasional
Indonesia (SNI). Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian pada awal Mei 2014 telah mewajibkan SNI untuk mainan anak. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/Ind/PER/4/2013 tentang Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Anak.
Kasubdit Alas Kaki Kulit dan Aneka Kementerian Perindustrian Richard mengatakan, penerapan wajib SNI bagi mainan anak ini dilakukan agar anak-anak terhindar dari bahan baku yang berbahaya atau yang mengandung zat kimia jahat. Meskipun, penerapan tersebut sangat terlambat.
"Cukup terlambat, tapi bagaimanapun anak kita enggak boleh keracunan karena zat berbahaya tadi," kata Richard saat acara Seminar Menyiapkan IKM Menghadapi Ketentuan SNI Mainan Anak di Gedung Sucofindo (Persero), Jakarta, Senin (19/5/2014).
Tidak hanya itu, Richard juga mengungkapkan dengan adanya penerapan wajib SNI bagi produksi mainan anak dapat diikuti oleh seluruh produsen mainan anak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Lelang pemerintah mainan harus mengikuti standar. Ini wajib dan dalam prosedur lelang harus masukin SNI. Lelang boleh saja," jelasnya.
(sumber:okezone)
Tags:
Nasional