KAJEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan melalui Puskesmas
Kedungwuni II merujuk Dina Sofa Istifada (6 tahun), warga RT 03 RW 3 Tangkil
Tengah, Kecamatan Kedungwuni, yang diduga menderita radang selaput otak atau
meningitis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Rabu (26/11).
Pengiriman pasien ke rumah sakit milik Pemkab Pekalongan itu dilakukan segera agar
pasien mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Kepala
Puskesmas Kedungwuni II, dokter Ida Sulistiyani didampingi Bidan Desa Tangkil
Tengah dan perangkat desa langsung meninjau rumah pasien dan membawanya segera ke
RSUD Kraton setelah adanya laporan ke pihaknya yang melalui Dinkes terlebih
dahulu. “Kita bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut. Karena tidak ada catatan medis pasien tersebut di tempat kami, karena
memang belum pernah periksa di Puskesmas Kedungwuni II,” tutur dokter Ida.
Dokter Ida bersyukur,
keluarga Dina memiliki Jaminan Kesehatan dari Jamkesmas. Meskipun harus
dikonfirmasikan terlebih dahulu karena Kartu Jamkesmas masih beralamat di di RT
2 RW 3 Kelurahan Banyuurip Ageng, Kecamatan Buaran, Kota Pekalongan. Namun,
akhirnya, Dina bisa langsung mendapatkan perawatan di RSUD Kraton dan menempati
Ruang Mawar. “Ya, nanti akan diperiksa untuk mengetahui penyakitnya.
Kemungkinan memerlukan perawatan jangka panjang dan harus terapi,” ungkap
dokter Ida.
Dina yang
merupakan anak pasangan Abdul Syukur (26) dan Indahwati (25) itu diduga
menderita radang selaput otak sejak usia delapan bulan. Namun, orang tua Dina
belum pernah memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas Kedungwuni II.
Keluarga tersebut baru mengurus surat pindah ke Desa Tangkil Tengah, Kecamatan
Kedungwuni, Juli 2014 lalu. Sebelumnya merupakan warga Kecamatan Buaran, Kota
Pekalongan.
Ayah Dina,
Abdul Syukur menuturkan, tiga hari terakhir, anaknya menderita panas. Buruh
bangunan itu mengaku tidak mengetahui prosedur agar anaknya bisa dirawat di
rumah sakit. Meskipun telah memiliki Jamkesmas, dia khawatir harus membayar
iuran. Oleh karena itu, dia dan isterinya kebingungan ketika anaknya mengalami
panas. Orang tua Dina merasakan adanya perubahan kondisi kesehatan anaknya sejak
sang anak berusia delapan bulan, setelah mengalami panas dan kejang. “Kaki dan
tangannya lumpuh akibat saraf yang terjepit. Lehernya juga tak dapat membelokkan
kepala ke kanan dan ke kiri. Awalnya kami dulu mungkin karena terlambat membawa
ke puskesmas,” ujar Abdul Syukur menerawang.
sumber (Humas kab.pekalongan)
Tags:
Warta Kajen
