Warga Antri Berjam-jam




Warga Antri Berjam-jamRatusan warga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) memenuhi halaman Kantor Pos Pekajangan Kedungwuni untuk mencairkan Program Pembayaran Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), kemarin (28/11). Tidak jauh berbeda dengan program kompensasi kenaikan harga BBM pada pemerintahan sebelumnya, pencairan PSKS juga menuntut warga untuk berdesak-desakkan dan mengantri hingga berjam-berjam.
Akibat sejumlah warga ada yang kurang sabar, membuat antrian tidak tertib. Beruntung, pihak keamanan dari kepolisian dan TNI bergegas untuk mengondisikan warga agar di posisi antrian sebelumnya.
Berdasar pantauan Radar, kemarin. Proses pencairan berlangsung cukup lama. Demi mendapat uang senilai Rp 400 ribu, mereka rela menunggu hingga berjam-jam bersama warga lainnya. Deretan motor keluaran lama hingga baru tampak memenuhi tepian jalan depan Kantor Pos. Sehingga, motor-motor milik warga pemegang KPS yang terparkir di tepi jalan itu, membuat arus lalu lintas yang padat semakin melambat.
Salah seorang warga pemegang KPS asal Desa Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Suranah (78), kemarin, mengatakan, ia baru saja mencairkan dana kompensasi BBM di kantor pos. Antrian yang padat, membuat dirinya yang sudah berusia lanjut terpaksa didahulukan.
“Saya Alhamdulillah sudah terima Rp 400 ribu. Antri tadi sama anak saya. Tapi saya yang juga lagi mencairkan, sekarang dia masih antri,” katanya sembari memasukkan beberapa uang Rp 50 ribu ke dalam kantong plastik hitam.
Seorang warga lainnya, Abdul Malik (51) mengatakan, dirinya sudah menunggu hingga 4 jam untuk mencairkan dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut. Menurutnya, proses pencairan ini masih seperti pencairan program PSKS pemerintahan Jokowi masih sama dengan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada pemerintahan sebelumnya.
sumber (Radar pekalongan)
Lebih baru Lebih lama