RAKORNIS SEBAGAI KEBUTUHAN



 Kajen – Bupati Pekalongan Drs. H.Amat Antono, MSi menekankan pentingnya rapat koordinasi teknis suatu instansi, apalagi yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat sebagai sebuah kebutuhan untuk menjawab tuntutan masyarakat. Demikian disampaikan Bupati dalam acara Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan di aula lantai 1 Setda (10/2/15).

            “Saya minta untuk dipahami, apabila suatu rapat kita laksanakan dengan hanya berdasarkan DPA atau surat itu sudah model kuno. Suatu rapat lebih baik dilakukan karena dasarnya tuntutan kebutuhan organisasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Rapat teknis diadakan karena angka kematian ibu tinggi, banjir, demam berdarah sudah merenggut sekian orang dan seterusnya. Kalau kita ingin berubah, kita harus aktif dan responsif terhadap masalah, bukan hanya menunggu. Mindset kita harus diubah”, jelasnya.

            Bupati melanjutkan bahwa koordinasi itu perlu tetapi yang lebih penting ada tindak lanjut dari koordinasi. “Saya minta agar setelah rapat betul-betul ada tindak lanjutnya. Saya bekerja memiliki prioritas, bagaimana jalan di Bojong banjir karena drainase yang tidak lancar, bagaimana bendungan di Karangdadap yang salurannya airnya tidak bagus,  bagaimana warga di Kebonagung yang trotoarnya dibongkar? Saya lebih konsentrasi pada hal-hal semacam itu. Kita perlu mengkoreksi diri agar pola-pola yang tidak bermanfaat lebih baik ditinggalkan saja dan kita harus menyesuaikan diri dengan paradigma baru”, ujarnya.

            Ditambahkan Bupati, masyarakat sudah banyak mengambil peran yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah. “Misalnya saja kemarin Aisyiyah melaporkan telah melakukan program penanggulangan penyakit TB bekerja sama dengan Global Fund. Apakah kegiatan semacam itu kalau diambil swasta semua kita tidak malu? SKPD yang dilandasi dengan peraturan per-UU-an yang jelas dan didukung anggaran yang pasti harus sensitif dan malu akan hal tersebut. Siapapun yang tidak bisa mengantisipasi perubahan, pasti akan ditinggalkan. Oleh karena itu fungsi dan peran harus diperhatikan sehingga kita tahu persis apa yang harus dilakukan”. 

            Bupati meminta agar koordinasi ini betul-betul ditindaklanjuti karena kunci dari koordinasi antara lain masing-masing pihak saling memerlukan, terbuka jujur akan kegiatan kita dan ikhlas. “Kalau kita koordinasinya hanya untuk kepantasan hasilnya pasti tidak akan baik. Mohon dipahami apa yang disampaikan mungkin terdengar tidak enak, namun apabila diresapi dan dijalankan akan membawa manfaat bagi kemajuan Kabupaten Pekalongan”.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Sutanto Setiabudi, M.Kes dalam laporannya menyampaikan kegiatan koordinasi teknis ini dilaksanakan dengan tujuan tersosialisasinya hasil kinerja tahun 2014 dan rencana kerja 2015, terwujudnya keterpaduan dsan kebersamaan pemahaman program dalam penyelesaian permasalahan serta tersusunnya rencana tindak lanjut guna peningkatan pelaayanan yang lebih baik. “Kami mengangkat tema ‘Dengan keterpaduan dan kebersamaan program kita wujudkan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sehat dan sejahtera’. Untuk paparan materi, dari Dinkes akan menyampaikan evaluasi kerja tahun 2015 dan rencana kerja tahun 2015, rencana aksi penurunan angka kematian ibu, rencana aksi sistem kesehatan daerah, rencana aksi persiapan blud puskesmas. Selain dari Dinkes, materi juga akan disampaikan oleh RSUD Kraton dan RSUD Kajen”, tuturnya.
Lebih baru Lebih lama