Muncul Kajari Gadungan, Pejabat Dihimbau Waspada


Image result for penipuKAJEN - Kejaksaan Negeri (kejari) Kajen meminta untuk seluruh lapisan masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan isu yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Kepala Kejari (kajari) Kajen, Ahelya Abustam. Sebab, belakangan ada oknum warga yang mengatasnamakan Kajari Kajen dan diduga meminta sejumlah uang.

Aksi yang dilakukan oleh Kajari Kajen gadungan itu diduga karena aktifnya Kejari Kajen melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Pekalongan. Sehingga hal itu dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Ada yang mengatasnamakan Ibu Kajari dan menghubungi kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Pekalongan. Katanya ingin ngobrol dengan Pak Janu Haryanto, kepala BPMP2T," kata Kasi Intel Kejari Kajen, Slamet Hariyadi, kemarin.

Namun, lanjut dia, saat itu Kepala BPMP2T sedang mengikuti rapat. Mengetahui hal itu, pelaku yang mengaku sebagai Kajari Kajen itu meninggalkan nomor handphone dan Kepala BPMP2T diminta untuk menghubunginya.

"Setelah rapat pak Janu mengecek nomor itu dan ternyata bukan nomor Ibu Kajari ataupun nomor saya. Sehingga tidak dihubunginya," terangnya.

Pihaknya menghimbau untuk tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal. Apalagi jika sampai meminta imbalan.

"Jangan pernah percaya orang-orang atau isu yang tidak bertanggungjawab mengatasnamakan Kajari Kajen. Apalagi kalau sampai meminta uang. Sebab tahun lalu juga ada. Korbannya pejabat dan sudah mentransfe sejumlah uang. Tapi saya suruh lapor tidak mau, katanya malu," tandasnya.

Terpisah Kepalal BPMP2T Kabupaten Pekalongan, Janu Haryanto, membenarkan hal itu. Pihaknya mengaku dihubungi oleh orang tidak dikenal itu Selasa (9/6) lalu.

"Saat itu saya sedang mimpin rapat, jadi yang nerima telp staf. Kemudian orang tidak dikenal itu meninggalkan nomor. Saya diminta menghubunginya," katanya saat dihubungi Koran Sindo, Kamis (11/6). 

Pihaknya mencoba menghubungi nomor tersebut. Namun tidak diangkat oleh pelaku, dan dirinya ditelpon balik.

"Ngakunya Kajari, dan minta sejumlah uang untuk ditransfer. Saya bilang tidak ada. Pelaku tetap minta semampunya. Namun karena saya curiga, jadi dia saya tantang untuk ketemu. Tapi setelah itu tidak menghubungi lagi. Suaranya laki-laki,"

Pihaknya mengaku sudah mencurigainya sejak awal. Sebab, ternyata setelah dicek nomor tersebut bukan nomor orang pihak Kejari Kajen.

"Saya memang sudah curiga. Nomornya juga saya cek tidak ada," ujarnya.
Lebih baru Lebih lama