762 Rumah Tidak Layak Huni Dapat Bantuan

 KAJEN Sebanyak 762 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tersebar di 2 Kecamatan dan 9 Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Pekalongan mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Pemerintah. Bantuan stimulan secara simbolis diserahkan oleh Bupati Pekalongan Drs.H.A. Antono, MSi Selasa pagi tadi (27/10) di Balai Desa Kali Jambe – Kecamatan Sragi.
 
Dari 762 unit RTLH tersebut, sebanyak 97 unit ada di Kecamatan Bojong yaitu di desa Legokclile 76 unit dan desa Sembungjambu 21 unit. Sedang 665 unit lainnya tersebar di wilayah Kecamatan Sragi. Masing-masing adalah desa Tegallontar 159 unit, Desa Purwodadi 85 unit, desa Krasak Ageng 49 unit, Desa Sijeruk 63 unit, desa Bulakpelem 74 unit, desa kalijambe 104 unit dan kelurahan Sragi sebanyak 131 unit. 
Menurut Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Sekda Kabupaten Pekalongan Hari Suminto, SH, MH, 762 unit RTLH tersebut mendapatkan bantuan dari Pemerintah dengan jumlah yang bervariasi sesuai dengan kategori yang ditentukan. Diperoleh catatan, 762 unit RTLH tersebut 2 rumah masuk kategori rusak total dan masing-masing menerima bantuan sebesar 20 juta rupiah. Sedang 649 RTLH masuk kategori rusak berat dan masing-masing mendapatkan bantuan sebesar 15 juta rupiah. Sementara 111 unit RTLH adalah rusak sedang, sehingga masing-masing mendapatkan bantuan sebesar 10 juta rupiah. “Total seluruh dana bantuan BSPS tahun 2015 Kabupaten Pekalongan adalah sebesar 10 milyar 885 juta rupiah,” jelas Hari. 
Lebih lanjut Hari mengatakan pelaksanaan rehap RTLH yang penyaluran BSPSnya  difasilitasi oleh Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Pekalongan tersebut rencananya akan selesai pada pertengahan bulan Desember 2015 mendatang. 
Sementara itu Bupati Pekalongan dalam sambutannya sesaat setelah menyalurkan bantuan menyampaikan BSPS tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat yang kurang beruntung khususnya dalam hal kepemilikan rumah. Bupati mengharapkan bantuan yang sedikit itu tidak disalahgunakan dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperbaiki rumah warga agar bisa layak huni. “Jujur ini tidak cukup untuk merehab sebuah rumah, Pemerintah hanya membantu. Oleh karena itu, tolong ‘dicakke sing temenan, ojo nggo tuku sing aneh-aneh’,” pesan Antono.  
Pada kesempatan tersebut Antono juga mengharapkan para pendamping untuk benar-benar mendampingi mereka yang mendapatkan bantuan hingga rehab rumah masing-masing selesai. “Jangan leha-leha, Saudara harus bertanggungjawab agar program Pemerintah ini berjalan dengan baik,” tegasnya. 
Dalam acara yang dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kab. Pekalongan dan perwakilan FKPD, Asisten II, Para Kepala SKPD, Konsultan Managemen Wilayah Propinsi Jawa Tengah, BTN, Camat dan Kades/Kalur serta para penerima bantuan stimulan, orang nomor satu di Kab. Pekalongan tersebut juga berpesan antara Kepala Desa, Camat dan Pendamping hendaknya saling mengenal satu sama lain dan dapat saling mengingatkan demi suksesnya program yang baik ini.
Lebih baru Lebih lama