KAJEN - Akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah Kabupaten Pekalongan
mengakibatkan Sungai Sengkarang banjir,Hal ini mengakibatkan empat jembatan sasak atau jembatan darurat buatan swadaya masyarakat hancur. Jumat (13/11) sore.
Keempat jembatan itu masing-masing jembatan sasak Suka-suka atau jembatan sasak Talang,
jembatan sasak Madukaran - Paesan (Mapas), jembatan sasak Madukaran-Karangdowo (Makar), dan jembatan sasak Pesantunan - Kedungwuni.
Agus Bambang Subandi (38), warga Desa Ambokembang, Kecamatan
Kedungwuni, menuturkan,kemarin sore dirinya tidak bisa melintasi
jembatan darurat itu lantaran sudah hancur diterjang banjir Sungai
Sengkarang. Oleh karena itu, dirinya berusaha melalui jembatan darurat
lainnya, seperti Makar dan Pesantunan - Kedungwuni.

"Kedua jembatan
ini juga ambrol diterjang banjir," tuturnya.
Kepala Desa Surobayan, Abdillah, dikonfirmasi kemarin petang
membenarkan jika ada empat jembatan darurat buatan swadaya masyarakat
hancur ditejang banjir Sungai Sengkarang.
"Rata-rata modalnya 15 juta.modalnya sudah
kembali semua.Rencananya, jembatan sasak itu sudah tidak akan
dibangun lagi karena aliran Sungai Sengkarang sudah sering besar.Selain itu, jembatan Surobayan juga sudah hampir selesai.Informasinya, tanggal 20 November ini jembatan Surobayan sudah bisa
dilalui kendaraan," terang dia.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sudjatmiko, menghimbau
kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jembatan
darurat, terutama jembatan darurat yang ketinggiannya rendah atau
jarak dengan permukaan sungai dekat.
Sementara itu, sebuah mobil Fortuner masuk ke dalam jurang sedalam 20
meter di jalur Kroyakan - Sokokembang, kemarin sore. Mobil ini
berpenumpang tujuh orang, bahkan dua di antaranya masih balita. Namun,
berdasarkan keterangan warga, tidak ada korban serius dalam kecelakaan
tunggal ini. "Mobil masuk jurang di jalur Kroyakan. Semua penumpang
dilarikan ke Puskesmas Doro, namun tidak ada yang mengalami luka
serius," terang Kades Kayupuring, Cahyono.
mengakibatkan Sungai Sengkarang banjir,Hal ini mengakibatkan empat jembatan sasak atau jembatan darurat buatan swadaya masyarakat hancur. Jumat (13/11) sore.
Keempat jembatan itu masing-masing jembatan sasak Suka-suka atau jembatan sasak Talang,
jembatan sasak Madukaran - Paesan (Mapas), jembatan sasak Madukaran-Karangdowo (Makar), dan jembatan sasak Pesantunan - Kedungwuni.
Agus Bambang Subandi (38), warga Desa Ambokembang, Kecamatan
Kedungwuni, menuturkan,kemarin sore dirinya tidak bisa melintasi
jembatan darurat itu lantaran sudah hancur diterjang banjir Sungai
Sengkarang. Oleh karena itu, dirinya berusaha melalui jembatan darurat
lainnya, seperti Makar dan Pesantunan - Kedungwuni.

"Kedua jembatan
ini juga ambrol diterjang banjir," tuturnya.
Kepala Desa Surobayan, Abdillah, dikonfirmasi kemarin petang
membenarkan jika ada empat jembatan darurat buatan swadaya masyarakat
hancur ditejang banjir Sungai Sengkarang.
"Rata-rata modalnya 15 juta.modalnya sudah
kembali semua.Rencananya, jembatan sasak itu sudah tidak akan
dibangun lagi karena aliran Sungai Sengkarang sudah sering besar.Selain itu, jembatan Surobayan juga sudah hampir selesai.Informasinya, tanggal 20 November ini jembatan Surobayan sudah bisa
dilalui kendaraan," terang dia.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sudjatmiko, menghimbau
kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jembatan
darurat, terutama jembatan darurat yang ketinggiannya rendah atau
jarak dengan permukaan sungai dekat.
Sementara itu, sebuah mobil Fortuner masuk ke dalam jurang sedalam 20
meter di jalur Kroyakan - Sokokembang, kemarin sore. Mobil ini
berpenumpang tujuh orang, bahkan dua di antaranya masih balita. Namun,
berdasarkan keterangan warga, tidak ada korban serius dalam kecelakaan
tunggal ini. "Mobil masuk jurang di jalur Kroyakan. Semua penumpang
dilarikan ke Puskesmas Doro, namun tidak ada yang mengalami luka
serius," terang Kades Kayupuring, Cahyono.
Tags:
Warta Kajen
