BUPATI RAMAH TAMAH DENGAN VETERAN

 KAJEN – Sebagai bentuk penghormatan Pemerintah Kabupaten Pekalongan kepada para veteran yang telah mendharma-bhaktikan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara, Bupati Pekalongan Drs.H. A. Antono, Msi mengajak para anggota LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) untuk beramah tamah bersama di Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan di Kajen Selasa (10/11) siang tadi.  

Dalam acara yang dihadiri pula oleh Ketua DRRD Hj. Hindun dan para FKPD, Sekretaris Daerah dan para Kepala SKPD di lingkungan Setda Kabupaten Pekalongan tersebut Bupati Antono mohon doa restu pada para veteran untuk dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Bupati Pekalongan yang menurut undang-undang akan berakhir 2016 nanti.  
 
Sementara itu, pada upacara peringatan Hari Pahlawan ke 70 Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 yang digelar di Alun-alun Kajen, empat belas pelajar perwakilan dari siswa siswi SMA di Kabupaten Pekalongan dengan berpakaian adat nampak gagah dan bersemangat mengikuti upacara. Mereka adalah petugas pembaca pesan-pesan perjuangan atau kata-kata mutiara dari 14 pahlawan nasional bangsa Indonesia.  
 
Salah satu pesan dari beberapa pesan pahlawan nasional yang dibacakan dalam Upacara tersebut adalah pesan Moh. Hatta. “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek tehadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi”.
 
Kalimat diatas seharusnya kita maknai bukan hanya sekedar ungkapan saja, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang.
 
Di bagian lain Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Pekalongan menyampaikan bahwa Peringatan Hari Pahlawan tahun ini mengambil tema besar SEMANGAT KEPAHLAWANAN ADALAH JIWA RAGAKU. “Tema tersebut dimaksudkan untuk menginternalisasi jiwa semua anak bangsa agar nilai kepahlawanan terpatri dan merasuk ke dalam sanubari yang paling dalam untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan yaitu rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik,” jelas Khofifah.
 
Ditambahkan Mensos saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktifitas bangsa. Mulai dari terjadinya konflik intoleransi antar umat beragama, berkembangnya paham radikalisme, tawuran pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan lain sebagainya. “Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua,” ungkap Mensos.
Lebih baru Lebih lama