KAJEN - Dikarenakan Jenuh menunggu realisasi proposal bantuan pengaspalan jalan
darurat yang tidak ada kejelasan, ratusan warga Desa Luragung,
Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, akhirnya bergotong-royong menata
jalan darurat agar lebih nyaman dilalui saat musim hujan datang,Pada Senin (16/11).
Jalan darurat sepanjang 150 meter dengan lebar sekitar 3 meter
itu kondisinya sangat tidak laik dilalui kendaraan, baik sepeda motor
maupun kendaraan roda empat. Jika hujan turun, jalanan itu berubah
layaknya 'sungai' berlumpur yang sulit dilintasi kendaraan. Bagi
mereka yang nekat, ancaman tergelincir dan terjun bebas ke dalam
jurang setinggi ratusan meter di kanan-kiri jalan ada di depan mata.
Kondisi jalan darurat yang memprihatinkan dan membahayakan tersebut
membuat sekitar 150 warga dari lima pedukuhan di Desa Luragung, masing
Dukuh Langkap Utara, Langkap Selatan, Miramba, Luragung, dan
Bedayeman, bahu membahu melakukan kerja bakti menata jalan darurat
itu. Secara swadaya, warga akhirnya berusaha semampunya untuk
mengeraskan dan meratakan jalan darurat itu agar lebih nyaman dan aman
saat dilalui selama musim hujan tiba.
Amat,Salah seorang perangkat desa luragung mengatakan sudah mengajukan proposal permohonan bantuan pengaspalan ke pemda sebesar Rp 48 juta, agar jalan darurat ini layak dilalui. Dan
berharap, proposal itu bisa direalisasi sebelum memasuki musim hujan,
sehingga saat hujan nanti turun, jalan itu sudah aman untuk dilintasi
kendaraan.
Dikatakan, berdasarkan rapat di desa, warga akhirnya sepakat untuk
secara swadaya menata jalan darurat itu agar lebih layak untuk dilalui
kendaraan. Rencananya, jalan darurat itu akan diratakan, sebab di
beberapa titik tanjakannya cukup terjal. Setelah itu, jalan darurat
yang masih berupa tanah itu akan dikeraskan dengan cara disemen.
"Warga swadaya sesuai dengan kemampuannya. Misal, jika warga memiliki
mobil ya nyumbang split atau semen. Yang penting jalan bisa lebih baik
untuk dilewati saat musim hujan," katanya.
darurat yang tidak ada kejelasan, ratusan warga Desa Luragung,
Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, akhirnya bergotong-royong menata
jalan darurat agar lebih nyaman dilalui saat musim hujan datang,Pada Senin (16/11).
Jalan darurat sepanjang 150 meter dengan lebar sekitar 3 meter
itu kondisinya sangat tidak laik dilalui kendaraan, baik sepeda motor
maupun kendaraan roda empat. Jika hujan turun, jalanan itu berubah
layaknya 'sungai' berlumpur yang sulit dilintasi kendaraan. Bagi
mereka yang nekat, ancaman tergelincir dan terjun bebas ke dalam
jurang setinggi ratusan meter di kanan-kiri jalan ada di depan mata.
Kondisi jalan darurat yang memprihatinkan dan membahayakan tersebut
membuat sekitar 150 warga dari lima pedukuhan di Desa Luragung, masing
Dukuh Langkap Utara, Langkap Selatan, Miramba, Luragung, dan
Bedayeman, bahu membahu melakukan kerja bakti menata jalan darurat
itu. Secara swadaya, warga akhirnya berusaha semampunya untuk
mengeraskan dan meratakan jalan darurat itu agar lebih nyaman dan aman
saat dilalui selama musim hujan tiba.
Amat,Salah seorang perangkat desa luragung mengatakan sudah mengajukan proposal permohonan bantuan pengaspalan ke pemda sebesar Rp 48 juta, agar jalan darurat ini layak dilalui. Dan
berharap, proposal itu bisa direalisasi sebelum memasuki musim hujan,
sehingga saat hujan nanti turun, jalan itu sudah aman untuk dilintasi
kendaraan.
Dikatakan, berdasarkan rapat di desa, warga akhirnya sepakat untuk
secara swadaya menata jalan darurat itu agar lebih layak untuk dilalui
kendaraan. Rencananya, jalan darurat itu akan diratakan, sebab di
beberapa titik tanjakannya cukup terjal. Setelah itu, jalan darurat
yang masih berupa tanah itu akan dikeraskan dengan cara disemen.
"Warga swadaya sesuai dengan kemampuannya. Misal, jika warga memiliki
mobil ya nyumbang split atau semen. Yang penting jalan bisa lebih baik
untuk dilewati saat musim hujan," katanya.
Tags:
Warta Kajen
