(Bappeda) kembali menggelar Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) tahun ini.
Sosialisasi sudah belum lama ini di Ruang Rapat Lantai II Bappeda. Sosialisasi diikuti
perwakilan SKPD di lingkungan Pemkab Pekalongan, kecamatan, dan SMA/SMK se-
Kabupaten Pekalongan serta unsur perguruan tinggi.
Sosialisasi dibuka Kepala Bappeda Ir. Bambang Irianto, Msi. Dalam arahannya, Kepala
Bappeda mengatakan, Lomba Krenova yang sudah digelar rutin oleh pihaknya
diharapkan tidak hanya akan menjadi kegiatan rutinitas, namun hasilnya dapat
memudahkan, membantu, bahkan menyejahterakan masyarakat. Sedangkan kriteria
inovasi yang diikutkan lomba di antaranya layak, orisinil, dan belum pernah
dipublikasikan. “Kami tidak membatasi jumlah peserta lomba, sebanyak-banyaknya,
sepanjang memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, dipersilakan,” ungkap
Bambang Irianto.
Sosialisasi menghadirkan pembicara Kabid Pengembangan dan Penerapan Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jawa Tengah, Drs. Agus Santoso.
Dalam paparannya, Agus Santoso menjelaskan krenova adalah sebuah kompetisi atau
proses seleksi hasil kreativitas berupa invensi dan inovasi masyarakat se-Jawa Tengah
berdasarkan serangkaian kriteria tertentu.
Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya meningkatkan kreativitas, masyarakat perlu
didorong untuk dapat menciptakan, merekayasa alat atau produk yang dapat
meningkatkan kesejahteraan. “Banyaknya kreativitas yang baru dan unik, namun belum
bisa dibilang inovasi, karena kurang layak, belum dapat diwujudkan dan secara
komersial belum menguntungkan. Oleh karena itu, masyarakat perlu dipacu agar
secara riil dapat lebih kreatif dan inovatif, sehingga berkontribusi secara nyata bagi
peningkatan kesejahteraan,” terang Agus.
Kegiatan krenova mencakup semua hasil kreativitas dan inovasi di bidang teknologi
baik bersifat konseptual dan atau penerapan yang telah dilakukan di bidang agribisnis
dan pangan, energi, kesehatan, obat-obatan dan kosmetika, rekayasa dan manufaktur,
pendidikan, kehutanan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikananm serta kerajinan
dan industri rumah tangga. Inovasi yang diusung diharapkan lebih bermuatan lokal.
Kabid Statistik dan Litbang Bappeda, Ikhlas Ananda SH, MSi, menjelaskan, Lomba
Krenova bisa diikuti peserta individu, kelompok, maupun organisasi. Penyerahan
dokumen usulan krenova mulai tanggal 1 hingga 4 Maret 2016. Pengajuan proposal
secara tertulis dikirimkan kepada Kepala Bappeda Kabupaten Pekalongan c.q. Kepala
Bidang Statistik dan Litbang di Jalan Krakatau No. 9 Kajen. Proposal dilampiri
spesifikasi teknis, proses dan cara kerja, manfaat atau kapasitas produksi (untuk alat),
dan foto atau gambar teknis dari tiga sisi.
Aspek penilaian lomba meliputi orisinalitas, kepioniran, penerapan di masyarakat,
manfaat dan keberlangsungan. Sebanyak tiga orang pemenang lomba tersebut berhak
mendapatkan piagam penghargaan dan insentif pembinaan pengembangan dari Bupati
Pekalongan, sebesar Rp. 4.500.000 bagi Juara I, Rp. 4.000.000 bagi Juara II, dan Rp.
3.500.000 bagi Juara III. Penghargaan akan diserahkan bertepatan dengan Peringatan
Hari Jadi Kabupaten Pekalongan 25 Agustus mendatang.
Tahun-tahun sebelumnya, para inovator Kabupaten Pekalongan telah menjadi
Pemenang Krenova Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Mereka yaitu Muhammad Muslich,
SPd dari SMKN 1 Karangdadap dengan inovasinya berupa alat bantu pembelah durian
serta mesin penggoreng kerupuk usek otomatis (2015). Tahun 2012, Starco Handycraft
dari Desa Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo dengan inovasinya berupa mesin
pemotong tempurung kelapa bentuk kotak untuk membentuk mozaik dan kerajinan tas
dan tahun 2010. Soetarko, pemilik Starco Handycraft menemukan mesin pemotong dan
pelubang tempurung kelapa untuk kerajinan batik dan tas.
Tags:
Warta Kajen
