Direktur
Utama PT Barokah Marine, Agus Triharsito, mengatakan, saat ini kapal
peralon buatannya itu sekitar 90 persen menggunakan bahan dari dalam
negeri Indonesia. Namun,mesin kapal tersebut masih didatangkan
dari Cina.
"Di sini tantang pak Menteri (Menristek) untuk bisa membuat mesin kapal
buatan Indonesia sendiri. Sehingga kapal-kapal produksi PT Barokah
Marine, terutama kapal peralon ini, 100 % menggunakan bahan baku
Indonesia," tandasnya.
Menurut
Agus, sumber daya manusia Indonesia sudah mampu untuk membuat mesin
sendiri. Sehingga kedepan Indonesia bisa bersaing engan negara lain.
"Saya
siap menunggu mesin kapal buatan negeri sendiri untuk kapal peralon
saya, kalau pemerintah serius. Harus dimulai sekarang. Saya tunggu pak
menteri dan teman-teman dari teknik Undip. Kami siap gunakan produk
lokal," ujarnya.
Terkait
sertifikasi kapal peralon tersebut, pihaknya mengaku saat ini prosesnya
sudah berjalan. Tak hanya itu, hak paten kapal peralon tersebut juga dalam proses serta telah mendatangi KKP provinsi Jateng.
Sementara
itu Menristek Muhammad Nasir, mengapresiasi kreatifitas PT Barokah
Marine tersebut. Sebab, kapal peralon tersebut merupakan yang pertama di
Indonesia.
"Kapal
ini memiliki sejumlah keunggulan dibanding kapal kayu konvensional.
Proses pembuatannya yang lebih cepat, murah dan irit konsumsi bahan
bakarnya, dibanding dengan kapal kayu konvensional. Sebab menggunakan
bahan baku pembuatannya dari pabrikan, Nanti akan kami bantu dengan koordinasikan
dengan BPPT yang biasanya melakukan sertifikasi kapal di Indonesia," katanya.
Pihaknya
berharap kreatifitas antara PT Barokah Marine dengan Undip lainnya bisa
dimanfaatkan oleh masyrakat, termasuk pembuatan mesin kapal.
"Saya
sudah minta Dekan Fakultas Teknik (Undip) untuk membuat mesin itu. Dia
punya jurusan teknik mesin, jadi dia harus melakukan riset terhadap
teknik mesin. Kedepan harus bisa hilirisasi riset-riset lainnya,"
harapnya.
Tags:
Warta Kajen