Menristek Beri Nama Kapal Pralon Pekalongan "Baruna Fistama"

KAJEN - Menristek Muhammad Nasir,  melakukan kunjungan ke galangan kapal yang terdapat di Kota Pekalongan,dan memberi nama untuk kapal peralon milik PT Barokah Marine dengan "Baruna Fistama", Sabtu (19/3).

Direktur Utama PT Barokah Marine, Agus Triharsito, mengatakan, saat ini kapal peralon buatannya itu sekitar 90 persen menggunakan bahan dari dalam negeri Indonesia. Namun,mesin kapal tersebut masih didatangkan dari Cina.

"Di sini tantang pak Menteri (Menristek) untuk bisa membuat mesin kapal buatan Indonesia sendiri. Sehingga kapal-kapal produksi PT Barokah Marine, terutama kapal peralon ini, 100 % menggunakan bahan baku Indonesia," tandasnya.

Menurut Agus, sumber daya manusia Indonesia sudah mampu untuk membuat mesin sendiri. Sehingga kedepan Indonesia bisa bersaing engan negara lain.

"Saya siap menunggu mesin kapal buatan negeri sendiri untuk kapal peralon saya, kalau pemerintah serius. Harus dimulai sekarang. Saya tunggu pak menteri dan teman-teman dari teknik Undip. Kami siap gunakan produk lokal," ujarnya.

Terkait sertifikasi kapal peralon tersebut, pihaknya mengaku saat ini prosesnya sudah berjalan. Tak hanya itu, hak paten kapal peralon tersebut juga dalam proses serta telah mendatangi KKP provinsi Jateng.

Sementara itu Menristek Muhammad Nasir, mengapresiasi kreatifitas PT Barokah Marine tersebut. Sebab, kapal peralon tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.

"Kapal ini memiliki sejumlah keunggulan dibanding kapal kayu konvensional. Proses pembuatannya yang lebih cepat, murah dan irit konsumsi bahan bakarnya, dibanding dengan kapal kayu konvensional. Sebab menggunakan bahan baku pembuatannya dari pabrikan, Nanti akan kami bantu dengan koordinasikan dengan BPPT yang biasanya melakukan sertifikasi kapal di Indonesia," katanya. 

Pihaknya berharap kreatifitas antara PT Barokah Marine dengan Undip lainnya bisa dimanfaatkan oleh masyrakat, termasuk pembuatan mesin kapal. 

"Saya sudah minta Dekan Fakultas Teknik (Undip) untuk membuat mesin itu. Dia punya jurusan teknik mesin, jadi dia harus melakukan riset terhadap teknik mesin. Kedepan harus bisa hilirisasi riset-riset lainnya," harapnya.

Lebih baru Lebih lama