Seorang Anak Ponpes Tersesat Dan Tak Tau Nama Ponpesnya

KAJEN - Seorang bocah yang tidak membawa kartu identitas dan mengaku bernama Sulaiman ditemukan warga Wiradesa Kabupaten Pekalongan ditemukan tersesat di sekitar Pasar Wiradesa. Bocah berusia sekitar sembilan tahun itu kemudian diserahkan ke Polsek Wiradesa.

Kapolsek Wiradesa, AKP Zarkonil, membenarkan hal itu. Bocah tersebut diserahkan oleh warga setempat dua hari lalu. 

"Tidk ada identitasnya sama sekali, ngakunya bernama Sulaiman asalnya Tegal atau Brebes juga belum jelas. Sebab, keterangannya berputar-putar. Setelah itu kami serahkan ke rumah perlindungan sosial berbasis masyarakat (RPSBM) Kota Pekalongan. Sebab, kabupaten (Pekalongan) tidak punya resos seperti itu," jelasnya.

Sementara itu, petugas pelayanan RPSBM, Uswatin Khasanah, mengatakan, Sulaiman yang sepertinya tidak bisa membaca dan menulis sudah dua malam berada di RPSBM,dia datang diantar oleh petugas Polsek Wiradesa bernama Erik pada Senin (14/3) siang. Pihak RPSBM juga mengaku kesulitan mengorek keterangan dari Sulaiman.
 
"Kami umumkan ke teman-teman, medsos, juga awak media ini. Sementara belum ada yang menghubungi dan mengenal Sulaiman ini," ujarnya.

Sedangkan Sulaiman sendiri mengaku berusia sembilan tahun dan masih duduk dibangku kelas 2 SD. Namun dia sendiri mengaku lupa dimana dia bersekolah.

"Kelas 2 SD, lali sekolahane (lupa sekolahnya). Aku mondok di Pekalongan," katanya dengan logat Tegal.

Sulaiman bercerita sudah sebulan terakhir mondok di sebuah pondok pesantren di Kota Pekalongan. Namun dia sendiri tidak ingat nama pondok tersebut.

"Pak Kyai entuk telpon simbahku Latifa mati. Aku dijemput tetangga nganggo mobil angkot balik. (Pak Kyai mendapat telepon bahwa eyang saya Latifa meninggal, kemudian saya dijemput tetangga menggunakan mobil angkot untuk pulang)," ujarnya.

Setelah itu, Sulaiman mengaku bertujuan kembali ke ponpesnya di Pekalongan sendirian menggunakan bus umum. Namun dia hanya diturunkan di sekitar Pasar Wiradesa.Dirinya juga mengatakan Ibunya bernama Sartina orang Bulakamba (Brebes), bapaknya bernama Budi orang Mejasem Kabupaten Tegal.

"Numpak bis dewe. Bise gede Sahabat. Didunke ng Wiradesa. Pengen balik pondok, tapi gak ngerti jenenge, cedak lapangan bal mbek kali. (Saya naik bus sendiri. Bus itu besar bernama PO. Sahabat. Kemudian diturunkan di Wiradesa. Ingin pulang ke pondok, tapi tidak tau namanya. Pondok itu dekat lapangan bola dan sungai)," terangnya.

Sulaiman hanya membawa kardus seukuran mi instan, yang berisi pakaian dan sarung miliknya. Selaini itu, juga ada sejumlah deterjen sachet yang ada di dalamnya.Dirinya mengaku sangat ingin kembali ke Ponpesnya.



Lebih baru Lebih lama