KAJEN - Puluhan warga Desa Sengare, Kecamatan Talun, KabupatenPekalongan, menggelar aksi unjuk rasa di lokasi pembangunan pipa air
bersih Petalong di Dukuh Picis, Desa Sengare, kemarin siang, pukul
13.00 WIB.
Penolakan tersebut dikarenakan belum adanya kesepakatan
antara pengembang dengan warga, meskipun pengembang sudah mengadakan
sosialisasi.
Namun, aksi siang itu bubar dengan sendirinya, karena massa tidak
ditemui oleh pihak pengembang. Warga hanya ditemui pelaksana di
lapangan. Untuk meredam gejolak di tengah-tengah masyarakat, Muspika
Talun menyarankan agar pekerjaan itu dihentikan untuk sementara sampai
adanya kesepakatan oleh warga Desa Sengare.
Kades Sengare, Hasanudin, menerangkan, sejak awal warga sudah menolak
proyek air bersih Petalong untuk tiga daerah tersebut, yakni Kabupaten
Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Pasalnya, proyek
air bersih Petalong itu dengan membendung Sungai Sumilir. Warga
khawatir jika sungai itu dibendung maka suplai air pengairan untuk
area pertanian di empat desa di Kecamatan Talun, yakni Desa Sengare,
Batursari, Karangsem, dan Krompeng, akan terganggu.
Menindaklanjuti aksi itu, akhirnya dilakukan pertemuan antara
perwakilan masyarakat dengan pihak pengembang dan konsultan dari
Semarang, kemarin sore, pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB. Pertemuan
itu di antaranya dihadiri oleh Thias dari Balai Besar Sungai Yuwana
dan Pemali Semarang, Sumadi, konsultan dari Semarang, Eko, korlap
Balai Besar Sungai Yuwana dan Pemali Semarang, perangkat Desa Sengare,
Abdurahman, tokoh pemuda Desa Sengare, Kamaludin, dan unsur Muspika
Kecamatan Talun.
Tags:
Warta Kajen