KAJEN – Sebanyak 50 pemuda asal kota santri diajak berlayar oleh pihak Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan dalam kegiatan Pelatihan Kebaharian dan berlayar yang diselenggarakan pada Sabtu (21/5). Kegiatan mengarungi laut sejauh 2 mil dari pantai Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan serta pemaparan hasil pengamatan selama berlayar dan diskusi. Sebelumnya, para peserta juga mendapatkan materi kebaharian secara teori dalam kelas yang diselenggarakan di SMK Wira Bahari, Wiradesa, pada Jum’at (20/5).
“Kegiatan untuk mengenalkan potensi laut dan setelah
mengikuti kegiatan ini, ke depan pemuda diharapkan bisa mengembangkan potensi laut dengan tetap
menjaga kelestariannya,” tutur Plt Dinporapar Kabupaten Pekalongan, Fuadi Jaman
AP di sela-sela pelatihan.
Pelatihan diikuti perwakilan organisasi kepemudaan
pecinta alam yang terdiri dari 38 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dari 8
organisasi kepemudaan, yakni dari SMK Maarif Tirto, SMK Wira Bahari Wiradesa,
SMK 45, Karang Taruna, SMK Kedungwuni, Saka Bahari, peserta Kapal Pemuda Nusantara
(KPN), serta Komunitas Peduli Wonokerto.
Para peserta didampingi pihak Dinporapar, TNI AL, petugas
Pelabuhan Perikanan Pantai (P3) Provinsi Jawa Tengah, personel Dinas Kesehatan,
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP), serta Humas Setda Kabupaten
Pekalongan mengarungi lautan sejauh 2 mil dari pantai dan melakukan pengamatan
atau observasi sejak dari pantai hingga di laut dari atas kapal nelayan yang
mereka tumpangi. Pengarungan laut dimulai pukul 07.00 hingga pukul 11.30.
Peserta dibagi dalam empat kelompok dengan pendamping
dari TNI AL dan instansi lainnya. Saat berlayar, para peserta juga sempat
mendapatkan pengalaman menangkap ikan dengan menggunakan jaring bersama
nelayan. Hasil tangkapan mereka antara lain cumi-cumi, kepiting laut, ikan
kerapu, ikan kakap, ikan pirik, ikan layur, dan teri. Ular laut bahkan sempat
tersangkut di jaring nelayan kapal yang ditumpangi kelompok I dan ular laut
tersebut dilempar kembali ke laut.
Usai berlayar, para peserta diberi motivasi oleh pemateri
dari Dinporapar dan TNI AL di Pos AL Wonokerto dan menyanyikan lagu Nenek
Moyangku Seorang Pelaut dengan penuh semangat. Para peserta kemudian digiring
ke pantai untuk menjalani ritual mandi laut dan diberi minum ramuan untuk
menghilangkan mabuk laut. Para peserta
tampak ceria dan semangat selama pelatihan, meskipun beberapa peserta sempat
mengalami mabuk laut.
Dalam perjalanan berlayar, salah satu peserta pelatihan,
Bintang (15), mengungkapkan, senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. “Ini
pengalaman pertama saya naik kapal. Pengalaman yang cukup menyenangkan bisa menikmati
pemandangan laut dari atas kapal dan mengetahui kehidupan nelayan serta potensi
laut yang begitu menakjubkan,” ujar siswa sebuah SMP di Kota Santri itu.
Peserta lain, Kamila (17), perwakilan dari Saka Bahari, menyatakan
perasaan serupa bisa ikut berlayar, meskipun sempat mengalami mabuk laut.
“Namun, saya agak prihatin ketika menemukan sampah-sampah di laut. Menurut
saya, perlu ada peringatan yang lebih keras kepada masyarakat untuk tidak
membuang sampah sembarangan, baik di daratan, sungai atau laut,” kata Kamila
yang masih berstatus pelajar SMA itu.
Peserta dan pendamping kembali meneruskan perjalanan
menuju Tratebang dan mengikuti diskusi di Balai Desa tersebut. Sebelumnya,
setiap kelompok memaparkan hasil pengamatannya selama berlayar dan memberikan
saran dan rekomendasi. Saran atau rekomendasi mereka antara lain agar wilayah
Pantai Tratebang dibuat Wisata Mangrove serta Wisata Pemancingan. Selain itu,
juga agar pantai dan laut dijaga kebersihannya dari sampah-sampah. Saran
lainnya, agar pemerintah memberikan solusi bagi para nelayan menyusul akan
diberlakukannya larangan penggunaan jenis jaring trawls seperti cantrang dan arad dan lainnya sebagaimana biasa
digunakan oleh nelayan Tratebang dan nelayan Kabupaten Pekalongan lainnya.
Wakil Komandan Pos AL Wonokerto, Serma Marso Suwito
menilai saran dan rekomendasi dari para peserta sangat positif. Dia berharap
aparat terkait dapat menindaklanjuti saran-saran tersebut. Sementara itu, Kades
Tratebang, menyatakan akan menjadikan saran dan rekomendasi para peserta
Pelatihan Kebaharian dan Berlayar tersebut sebagai masukan untuk
ditindaklanjuti segera.
Kabid Pemuda Dinporapar,
Rachmawati S.IP, M.Si mengutarakan,
Pelatihan Kebaharian dan Berlayar merupakan rangkaian Kegiatan Pengembangan
Kapasitas Pemuda. Sebelumnya , digelar kegiatan Fasilitas Pengembangan
Kapasitas Pemuda Bidang Kewiraan di Kompi Senayan C 407 Pekalongan pada 12-13
Maret dan Bidang Pendakian Gunung pada 19-20 Maret lalu dengan mendaki Gunung
Rogojembangan, wilayah Kecamatan Petungkriyono. Kegiatan dilanjutkan pada 13-14
Mei di Bidang Kebayangkaraan di Mapolres Pekalongan. Masing-masing bidang diikuti sebanyak 50 peserta yang berbeda.
Tags:
Warta Kajen