KAJEN – Tradisi Syawalan di
Kabupaten Pekalongan yang digelar di obyek wisata (OW) Linggoasri Kajen pada
hari ini (13/7) berlangsung lancar. Tradisi yang rutin digelar tepat 7 hari
setelah lebaran idul fitri ini diawali kirab megono gunungan dan gunungan hasil
bumi dari 19 kecamatan di Kab. Pekalongan yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati
Pekalongan, Ir. Arini Harimurti dari Balaidesa Linggoasri menuju lapangan OW.
Linggoasri.
Dalam laporannya, Plt.
Kepala Dinporapar Kab. Pekalongan, Fuadi Jaman, AP, mengungkapkan bahwa salah
satu tujuan diselenggarakannya tradisi syawalan pada hari ini selain sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya, juga
sebagai upaya melestarikan budaya lokal, serta menjadi media silaturahim dan
hiburan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.
Bupati Pekalongan, H. Asip
Kholbihi, SH. M.Si beserta istri, Wakil Bupati Pekalongan, Ketua DPRD Kab.
Pekalongan, segenap jajaran Muspida, Sekretaris Daerah dan Kepala SKPD di
Lingkungan Pemkab Pekalongan, serta masyarakat yang hadir di Lapangan OW.
Linggo Asri pada kesempatan tersebut disuguhi aneka kesenian, antara lain tarian “Renggo Manis” serta
Sendratari “Wiro Cempaluk” dengan
iringan gamelan jawa dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kab. Pekalongan.
Mengawali sambutannya, Bupati
mengucapkan selamat Idul Fitri dan minal aidzin wal faidzin serta ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah turut serta mensukseskan acara
Syawalan pada hari ini. Asip berpesan agar sebagai generasi penerus hendaknya
kita dapat menjadi orang - orang yang gemar menjaga kebaikan yang telah
dikembangkan oleh para orang tua kita, sambil terus menerus kita tingkatkan
untuk menjawab dinamika dan tantangan masyarakat saat ini.
Lebih lanjut Asip
mengungkapkan harapannya agar masyarakat Kabupaten Pekalongan khususnya
masyarakat Desa Linggo Asri senantiasa ikut memiliki dan bertanggungjawab
melestarikan tradisi syawalan, apalagi dengan sejarah Linggo Asri yang sudah
dikenal sejak Zaman Syailendra, sebelum peradaban Pekalongan ada. Untuk itu
dengan entitas peradaban yang dimiliki Asip berharap agar masyarakatnya dapat
terus menggali potensi daerahnya dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
pada saat ini. “ Kedepan event Syawalan Linggo Asri akan saya dorong agar bisa masuk
dalam Kalender Pariwisata Nasional !,” tegasnya menutup sambutan.
Pada kesempatan tersebut Ketua
DPRD Kab. Pekalongan, Hj. Hindun atas
nama masyarakat Kab. Pekalongan mengucapkan terimakasih kepada Pemkab.
Pekalongan yang terus melaksanakan tradisi syawalan yang merupakan perpaduan
berbagai tradisi dan nilai masyarakat Kab. Pekalongan. Hindun berharap acara
seperti ini tidak hanya dijadikan rutinitas semata, namun dapat memberi makna
bagi kehidupan masyarakat. “ Pada kesempatan ini, saya minta kepada Pemkab.
Pekalongan agar dalam pengembangan Obyek Wisata semakin ditingkatkan, agar
semakin kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Sementara itu, sebelum
memotong tumpeng pertanda dimulainya perebutan nasi megono gunungan oleh warga,
Bupati menyerahkan secara simbolis Sertifikat Pemandu Eko Wisata serta
menyerahkan hadiah kepada para juara lomba gunungan hasil bumi, yaitu Juara 1
diraih oleh Kecamatan Kesesi, Juara 2 Kec. Karangdadap, serta Juara 3 Kec. Kajen.