Warga Luragung Akan Gelar Aksi,Jika Jalan Menuju Desanya Tak Kunjung Diperbaiki

Hasil gambar untuk ilustrasi demoKAJEN - Bertahun-tahun ribuan warga desa luragung kecamatan kandangserang menunggu pemerintah daerah membangun jalan diwilayahnya agar lebih baik,terutama jalan utama menuju desa lurangung, namun hingga kini belum ada titik terang. Warga dan anak-anak harus berjuang melintasi jalan berlumpur yang mengancam nyawa mereka.

Jalan utama yang menghubungkan Desa Luragung dengan wilayah luar hilang diterjang longsor pada tahun 2014. Pemkab Pekalongan sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar untuk membangun
kembali akses menuju ke Desa Luragung. Namun, dengan berbagai
persoalan yang ada, pembangunan jalan dan jembatan ini tidak selesai.
Selain jalan dan jembatan baru itu belum bisa dimanfaatkan masyarakat,
proyek ini pun bermasalah dengan hukum dan hingga saat ini tengah
ditangani penyidik Kejari Kajen.

Sedangkan kondisi jalan darurat menuju Desa Luragung sangat membahayakan,
terutama saat musim hujan. Jalan sepanjang ratusan meter berlumpur dan
licin. Padahal, di kanan-kiri jalan berupa jurang puluhan hingga
ratusan meter. Oleh karena itu, kondisi jalan utama menuju Desa
Luragung jika tidak segera dibangun sangat membahayakan masyarakat
desa setempat dan sekitarnya.


Perangkat Desa Luragung, Amat, Minggu (25/9), menyatakan, setelah
pembangunan jalan dan jembatan baru pada tahun 2014 gagal,
keberlanjutan dari proyek itu hingga kini tidak jelas. Sementara,
kondisi jalan darurat yang merupakan akses satu-satunya menuju Desa
Luragung semakin parah. Masyarakat setempat, lanjut dia, pada musim
hujan tahun lalu sudah bekerja bakti mengeraskan jalan itu dengan
bebatuan, namun kondisinya saat ini sudah rusak.

"Pemda hingga saat ini belum menyentuh jalan darurat. Paling jika
jalannya berlumpur akan dikeruk. Kami sudah lama menunggu, namun tak
kunjung ada penanganan yang baik. Warga bahkan sudah sepakat akan
menggelar aksi jika jalan ini tidak segera diperbaiki," ujar dia.
Lebih baru Lebih lama