KAJEN – Bupati Pekalongan, H. Asip Kholbihi, SH.
M.Si hari ini (28/10) menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hari Sumpah
Pemuda ke – 88 tingkat Kabupaten Pekalongan yang diselenggarakan di Alun – alun
Kajen. Upacara dihadiri pula oleh Muspida Kab. Pekalongan, Sekretaris Daerah Kab.
Pekalongan beserta para kepala SKPD, para PNS di Lingkungan Pemkab. Pekalongan serta
para pemuda dan pelajar Kab. Pekalongan. Upacara juga dimeriahkan dengan
pagelaran tari kolosal kreativitas karya seni pemuda Kab. Pekalongan yang
berkolaborasi dengan Sanggar “Surya Budaya-Wiradesa dan siswa SMA N 1 Wiradesa dengan
ilustrasi musik live dari “komunitas
marawis Pekalongan (Kompak) dan Display drumband dari “Gema Nada Kharisma” SMP
Islam Pegandon Karangdadap.
Usai pelaksanaan upacara, Bupati Pekalongan menyerahkan secara langsung
piala dan penghargaan kepada juara Pemuda Pelopor Kabupaten Pekalongan Tahun
2016 yaitu di Bidang Pendidikan diraih oleh Rizqy Rahmad Hani, S.Pd ( Juara 1), M. Chairul
Kamal (Juara 2), M. Fairuz Rosyid (Juara 3), di bidang Seni Budaya Pariwisata
dan Bela negara diraih oleh Abdullah (juara 1), Cahya Ari Safira (juara 2),
Rofi Rendiyanto (juara 3), serta di bidang pangan diraih oleh Giat Pamungkas (juara 1), Suroso (juara 2), Nur Ardiyah
(juara 3). Penghargaan lain yang juga
diberikan oleh Bupati yaitu kepada Juara Wirausaha Pemuda Kab. Pekalongan yang
diraih oleh M. Choirul Kamal (Juara 1), Ghani Yulisetyawan (juara 2), dan Ardi
Wiyono (juara 3), serta juara lomba kebangsaan pemuda oleh Ita Vera (juara 1),
Siti Umriyati (juara 2), Ardiansyah (juara 3), dan yang terakhir juara lomba
organisasi kepemudaan tingkat Kab. Pekalongan yang diraih oleh Iqro Klub (juara
1), PC IPPNU (juara 2), serta PC IPNU ( juara 3).
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi dalam sambutannya
yang dibacakan oleh Bupati Pekalongan, menyampaikan salam hangatnya kepada tokoh-tokoh pemuda di seluruh penjuru
negeri dan mancanegara beserta keluarganya. Dirinya berpesan kepada mereka untuk tetap berjuang dan berupaya sekuat
tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia, serta terus menjaga keutuhan NKRI.
Pada sambutannya kali
ini, Menpora banyak menyoroti kalimat seruan Bung Karno, yaitu “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia”.Dikemukakan Imam,
bahwa berdasarkan data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No.40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara16 -30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014).
Lebih lanjut
Imam menjelaskan bahwa mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada
pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa. “ Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang
yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia,” terangnya.
Bonus demografi ini menurut Imam akan menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat
melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber
daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. “ Usia produktif diatas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi
negara maju, itu adalah rasio usia
produktif terbaik Indonesia,” tegasny.
Kondisi tersebut menurut Menpora tentu ada relevansinya dengan pidato Bung Karno tentang sepuluh
pemuda mengguncang dunia, karena sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa
membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia namun dibutuhkan pula pemuda yang berkualitas dan memiliki visi yang besar
untuk menatap dunia.
Menpora dalam sambutannya juga
menyampaikan rasa bangganya kepada para generasi muda Indonesia yang mampu
menorehkan prestasi, terutama di kancah internasional, seperti Rio Haryanto (pebalap mobil internasional F.1), Owi – Butet ( Peraih emas cabang olahraga
Bulutangkis di Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil), serta talenta – talenta
muda di sektor – sektor lain seperti Industri kreatif, musik, start up, dan teknologi informasi.
Menutup sambutannya,
Menpora mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan
gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata
dunia. “ Mari kita buktikan
dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor
utama penentu perubahan Indonesia,”.
Tags:
Warta Kajen