KAJEN – Ribuan pengunjung terlihat memadati kegiatan pembukaan pintu
air “Bendung Gembiro” yang terletak di perbatasan desa Bukur Kecamatan Bojong (sebelah
timur) dan desa Krandon Kecamatan Kesesi (sebelah barat) Acara tradisi tahunan yang digelar tiap tanggal 1 Nopember
tersebut menarik minat warga untuk mengunjunginya. Mereka datang dari berbagai
daerah di Kabupaten Pekalongan memadati bantaran sungai Sengkarang untuk menangkap
ikan. Selasa pagi tadi (1/11).
Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH, MSi saat membuka
acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah bahu membahu
sehingga terselenggaranya acara tersebut. Beliau berharap agar kegiatan yang
rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini tidak hanya menjadi acara seremonial
saja, tetapi bermakna penting bagi pembangunan Kabupaten Pekalongan. Menurutnya
acara ini bermanfaat untuk menguras bendungan dan ikan yang terkandung
didalamnya, juga memberi waktu kepada pemerintah untuk memeriksa keadaan
bendungan dan memperbaiki bendungan jika memang diperlukan.
“Disamping itu juga bermanfaat untuk memberikan siklus
pertanian disepanjang aliran sungai tersebut. Air adalah aset penting bagi sektor
pertanian dan juga sebagai warisan/cagar budaya yang penting untuk dijaga
keberadaannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan harapannya agar masyarakat
sekitar bendungan gembiro dapat menjaga dan memanfaatkan bendungan yang telah
berusia puluhan tahun ini dengan baik sehingga mampu mensejahterakan atau
meningkatkan taraf ekonomi keluarga, misalnya dengan memanfaatkan air yang
melimpah untuk keramba atau kolam budidaya ikan air tawar.
Ditambahkannya pula bahwa dalam pembukaan pintu air Bendung
Gembiro tersebut juga diadakan berbagai kegiatan, diantaranya lomba “Gogoh Iwak”
yaitu menangkap ikan ramai-ramai dengan tangan kosong yang diperuntukkan untuk
anak-anak Sedolah Dasar di desa setempat. “Hati-hati dalam lomba “Gogoh Iwak”
ini mengingat arusnya yang cukup besar, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga aman, lancar, dapat ikan
besar dan banyak,” pesannya.
Sementara itu Kepala PSDA dan ESDM kabupaten Pekalongan Ir. Bambang
Pramukanto, MSi dalam laporannya menyampaikan tujuan dibukanya pintu air yang
mengairi 969 hektar lahan di Sragi tersebut adalah untuk membersihkan dan mengeluarkan
lumpur-lumpur yang ada di dasar bendungan, serta untuk memeriksa kondisi dasar
bendungan yang telah dibangun sejak tahun 1838 tersebut. “Kegiatan yang dilaksanakan,
selain membuka pintu air dan lomba gogoh iwak, juga sejak bulan April 2016 lalu
telah ditebar benih ikan di daerah hulu kali Sragi sebanyak 124 ribu ekor benih
ikan,” tambahnya.
Tags:
Warta Kajen