Doa adalah sarana menyampaikan permohonan
kepada Allah Ta’ala terkait dengan semua jenis kebaikan. Seseorang
berdoa kepada Allah Ta’ala umumnya ketika dirinya berada dalam kondisi
sulit, uang kehabisan, tak punya pekerjaan, rumah tangga tak karuan,
belum bayar kontrakan, dll.
Padahal memohon kepada Allah Ta’ala
dianjurkan bukan hanya saat kesulitan mendera. Pada saat bersuka cita
pun, mestinya kita tetap memohon kepada Allah Ta’ala. Namun begitulah
manusia. Terkadang mendekat pada Rabbnya hanya sebatas pada saat
kondisi sulit. Setelah lewat masa sulit itu, tak jarang mereka kembali
pada watak aslinya.
“Barang siapa tidak meminta kepada Allah, Allah murka
padanya.”
Ketika kita berdoa kepada Allah Ta’ala,
pernahkah kita merasa Dia tak mengijabah doa kita? Merasa bahwa doa yang
dipanjatkan selama ini sia-sia?
Jika hal itu pernah dirasakan, perhatikanlah apa yang disampaikan Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab ad-Da’u wa ad-Dawa.
Beliau mengatakan,
“Salah satu penyebab gagalnya suatu doa adalah sifat
tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Hamba yang berdoa itu
terlalu terburu-buru. Ia merasa ijabah-Nya lambat, atau terlalu mundur
datangnya sehingga membuatnya cemas. Akhirnya dia meninggalkan doa sama
sekali.”
Hal ini dipertegas dengan sabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tercantum dalam Shahih
Bukhari.
“Akan dikabulkan bagi seseorang di antara kalian selama tidak
tergesa-gesa, (apalagi) mengatakan, ‘Aku telah berdoa, namun belum juga
dikabulkan.’” (Hr. Imam al-Auza’I Rahimahullahu Ta’ala)
Mari kita ingat kembali doa-doa yang
selama ini kita panjatkan kepada Allah Ta’ala. Adakah kiranya kita
tergesa-gesa dalam berdoa? Ingin cepat-cepat dikabulkan dan pada
akhirnya kita putus asa sehingga membuat kita meninggalkan doa kepada
Allah Ta’ala?
Bila hari-hari kemarin kita masih saja
seperti itu, maka yang perlu kita lakukan adalah memperbaharui
kesungguhan dalam berdoa dan tak hentinya mengharapkan ijabah dari-Nya.
Karena,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh
dalam berdoa.” (Hr. Imam al-Auza’i Rahimahullahu Ta’ala).
Allahu’alam bishawab.(Sumber:Kisahikmah.com)
Tags:
Mutiara Hikmah