KAJEN - Mondok itu penting!. Kita tidak usah berpikir
nanti mau jadi apa karena itu urusan belakangan, yang paling penting adalah
mondok untuk mencari ilmu untuk mencari keselamatan dunia akhirat, karena itu
hukumnya wajib. Jangan sia-siakan kesempatan mengaji. Gunakan kesempatan untuk
belajar, belajar dan belajar. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Ky.H. Asip
Kholbihi, SH, MSi saat memberikan motivasi pada para jemaah pengajian di Pondok
Pesantren Ponpes Mitftahul Huda Pesantunan
Kedungwuni Pekalongan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Asip menyampaikan bahwa semua orang muslim
wajib mengaji, minimal ilmu yang kita dapat bisa bermanfaat untuk diri sendiri,
adapun nanti setelahnya masyarakat membutuhkan kita, itu menjadi urusan
masyarakat. “Kyai itu adalah julukan yang diberikan masyarakat kepada orang
yang istiqomah mengajar ngaji, lillaahi ta’alaa,” kata Asip mengutip ajaran
Alm. Ky. H. Fatkhurozi.
Pada kesempatan yang juga dihadiri oleh para Kyai Besar
di Kabupaten Pekalongan tersebut, Asip juga menegaskan pada para santi Ponpes
Mitftahul Huda yang dulu dikembangkan oleh pendirinya Al Muhtaram Alm. Ky.H.
Fatkhurozi ini untuk tidak bercita-cita menjadi kyai.
“Pokoknya adik adik
mengaji minimal untuk diri sendiri. Setelah itu baru untuk keluarga dan
lingkungan. Selanjutnya bila masyarakat membutuhkan, ya silahkan. Itupun
adik-adik tidak boleh menawarkan diri. Memamerkan ilmu itu hukumnya haram. Yang
penting tawadu’ dan istiqomah,” pesannya.
Dijelaskan Asip, bahwa saat ini masyarakat membutuhkan
kyai dan ustadz, oleh karena itu atas nama Pemkab. Pekalongan dirinya mengajak
para Kyai dan ustadz di lingkungan Kabupaten Pekalongan untuk ikut bergabung
dengan beliau yang juga kyai ini untuk mendidik masyarakat kabupaten
Pekalongan. “Minimal setiap bada’ maghrib tolong masjid dan musholla yang ada
diisi dengan pengajian dengan membaca kitab Risalah Awal, Asmaul Khusna’ dan
Sholawat Khudoriyah,” ajaknya.
Menurut Asip, karena jaman ini sudah berubah, maka mengajinya
perlu ditata. Untuk itu pihaknya akan membuat sistem dan membuat organisasi
supaya para ustadz baru ini ikhlas mengajar mengaji tanpa mengharap bayaran.
Dan mengajinyapun ditata dengan kitab yang nanti akan diberikan.
“Saya titip
ini. Insya Allah kalau kita bisa mengamalkan program ini, istiqomah. Saya bisa
bayangkan setiap habis maghrib, masjid-masjid dan musholla-musholla semuanya
membaca kitab ini, maka Kabupaten Pekalongan tak jamin akan barokah. Amiin ya
rabbal alamiiin... Ini serius!,” tegasnya.
“Saya sudah pelajari banyak daerah dan negara yang tidak mendahulukan kedekatan vertikal, dan hanya memikirkan duniawi saja, maka tidak akan jadi. Yang saya pikirkan bagaimana rakyat ini bisa mengaji melalui kebijakan Pemerintah dengan meramaikan masjid. Mohon doa restu saudara semua, semoga pembangunan di Kabupaten Pekalongan dapat berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Tags:
Warta Kajen
