KAJEN –
Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH., M.Si, meresmikan
peluncuran (launching) Unit Pengelola Zakat Infaq Shadaqah Lembaga Amil Zakat,
Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (UPZIS-LAZISNU) Kabupaten Pekalongan. Sabtu (3/6).
Pada malam launching tersebut, LAZISNU langsung memperoleh masukan
dana sumbangan sebesar Rp 21 juta, yaitu berupa infaq dari para aughnia yang
hadir sebesar Rp 6 juta dan Rp 15 juta merupakan zakat dari bendahara PCNU
Kabupaten Pekalongan.
Dalam
sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa menyangkut kebutuhan dasar masyarakat yaitu
pendidikan dan kesehatan, Pemerintah baik Pusat maupun Daerah hanya dapat
memberikan kontribusinya sebesar 10% hingga 20% (persen). Sementara yang 80% lagi adalah para
stakeholder diluar Pemerintah.
Kabupaten
Pekalongan, kata Bupati, dengan jumlah penduduk (data terbaru) sekitar 896 ribu
memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup besar. Kalau dibandingkan dengan data
Jawa Tengah, kita sudah masuk dalam zona kuning dan sebentar lagi masuk pada
zona hijau. Angka kemiskinan 2018, di Kabupaten Pekalongan ditarget 8-9 persen.
“Karena
kontribusi Pemerintah di seluruh tingkatan faktanya hanya 10 hingga 20 persen,
makanya sisa yang 80 persen harus kita gali dari partisipasi masyarakat, dari
para aughnia,” terang Bupati.
Dijelaskan
Bupati, kehadiran LAZISNU menjadi jawaban penting bagi ormas Nahdlatul Ulama
untuk lebih konkret lagi dalam rangka bersama dengan Pemerintah untuk melengkapi
dan mendorong supaya dapat melaksanakan mandat masyarakat.
“Saya
minta tolong LAZISNU jangan seperti Bank, jangan menyimpan uang, jangan ada
saldo. Jadi begitu ada dana langsung disalurkan kepada yang berhak. Kita harus
sudah memiliki data siapa saja yang akan kita sasar. Kalau hal ini bisa
berjalan, ini akan menjadi best practice yaitu bisa menjadi contoh pengelolaan
LAZIS yang modern,” ujarnya.
Dalam
kesempatan malam hari itu, Bupati menyampaikan bahwa didalam kerja Pemerintah diatur
dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2016-2021. Dikatakan,
akhir 2021, apabila disepakati dan semua program berjalan dan berhasil, angka
kemiskinan di Kabupaten Pekalongan bisa diturunkan menjadi single digit yaitu
di kisaran 9% hingga 8%.
Apa yang
harus dilakukan? Dari sisi Pemerintah, pertama, kita harus membenahi sistem
pendidikan. Kita harus memberikan perhatian yang cukup untuk pendidikan. Dalam
konteks pendidikan, Pemerintah menggunakan dua pendekatan yakni bukan hanya
pendidikan umum saja tetapi juga menekankan kepada masyarakat agar pendidikan
agama didorong penuh agar sama dan
sebangun (ekuivalen) dengan pendidikan umum. Kita tidak akan mendikotomi antara
sekolah agama dengan sekolah umum, antara santri dan bukan santri, semua punya
kesempatan yang sama.
Disamping
pendidikan, kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat harus kita
selesaikan. Sampai hari ini kita masih prihatin karena angka kematian ibu
melahirkan Kabupaten Pekalongan tertingggi se Jawa Tengah. Pada bulan Maret
yang lalu ada 57 kasus. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu faktor penyebabnya
adalah disamping karena kebiasaan ibu hamil tidak biasa bersahabat dengan
kesehatan, faktor dari suami yang kurang perhatian kepada sang istri sehingga menyebabkan
ibu melahirkan cukup tinggi. Disamping itu, adalah faktor ekonomi.
“Saya
mempunyai roadmap untuk menyelesaikan semua ini. Akan saya gerakan semua
komponen untuk melakukan pendampingan terhadap para ibu hamil di Kabupaten
Pekalongan. Dinas Kesehatan sudah saya beri mandat agar tidak terjadi lagi
kematian ibu melahirkan di Kabupaten Pekalongan. Dan peran para aughnia
bersama-sama Pemerintah mengatasi kematian ibu melahirkan sangat kami harapkan.
Kalau
kebutuhan dasar masyarakat yaitu pendidikan dan kesehatan itu bagus, menjadi
indikator kenaikan indek pembangunan manusia (IPM). Kabupaten Pekalongan
IPM-nya terbesar di di wilayah pantura yaitu dengan nilai 6,7.
Sementara
itu, Ketua PCNU KH. Muslikh Khudori mengatakan hadirnya LAZISNU di Kabupaten pekalongan
adalah keniscayaan. Sebagai bentuk pemberdayaan untuk mengumpulkan dan
menyebarluaskan kekayaan para aghniya NU melalui LAZISNU ini.
“Kami selaku Ketua PCNU berharap agar LAZISNU dapat dikelola dengan
baik, profesional, akuntabel dan amanah agar dipercaya oleh masyarakat dan agar
LAZISNU mampu melebarkan kinerjanya,” tuturnya.
PCNU juga sangat mengharapkan hadirnya LAZISNU bisa
mengentaskan kemiskinan, mengurangi kebodohan di bidang pendidikan. Dalam ranah
kesehatan, kerja yang dilakukan pemerintah harus didukung pula dengan hadirnya LAZISNU ini.
Tags:
Warta Kajen