KAJEN – Angka kematian bayi dan ibu hamil di Kota Santri salah
satu faktornya adalah kemiskinan. Ironisnya lagi,seorang ibu hamil dengan risiko tinggi sempat
terlantar hingga akhirnya meninggal saat dirawat di salah satu rumah sakit di
Kota Pekalongan.Hal ini menjadi perhatian komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan.
Bahkan, akibat tidak memiliki biaya selama perawatan di
rumah sakit, keluarga ibu hamil yang meninggal dunia ini tidak bisa membayar
biaya rumah sakit sebesar Rp 10,5 juta. Sehingga, pihak keluarga masih memiliki
hutang dengan pihak rumah sakit. Apalagi ibu hamil yang tergolong miskin ini tidak
masuk dalam program BPJS dan tidak memperoleh Kartu Kajen Sehat.
"Ibu hamil yang meninggal karena faktor kemiskinan itu alamatnya di desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran. Ibu muda ini meninggal dalam keadaan hamil saat dirawat di RSUD Bendan," ujar Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan, M Nurkholis, Sabtu (22/7).
Nurkholis mengaku lupa nama ibu hamil yang meninggal dunia tersebut. Diceritakan, ibu hamil dengan risiko tinggi tersebut dilarikan oleh pihak Puskesmas Paninggaran ke RSUD Kajen, namun ICU rumah sakit tersebut penuh, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit lainnya. Demikian pula di RSUD Kraton juga penuh, sehingga tidak bisa dirawat di rumah sakit milik pemda tersebut. Ibu hamil tersebut akhirnya dilarikan ke ICU RSUD Bendan, Kota Pekalongan.
"Ibu hamil ini masuk ICU karena mengalami
kejang-kejang. Karena RSUD Kajen dan Kraton penuh, maka ditolak. Sehingga
dibawa ke ICU RSUD Bendan. Beberapa hari dirawat akhirnya meninggal karena
kejang. Sebelum hamil tidak sakit, karena hamilnya itu mungkin kejang,"
terang Nurkholis.
Dikatakan, biaya selama perawatan di RSUD Bendan sebesar Rp 10,5 juta. Namun.pihak keluarga baru mampu membayar Rp 2,5 juta. Uang itu pun bantuan dari pihak Puskesmas Paninggaran yang peduli dengan keadaan keluarga pasien tersebut.
Ditambahkan, berbagai upaya memang telah ditempuh oleh Dinas Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi. Namun, dalam praktiknya angka kematian ibu hamil dan bayi masih cukup tinggi. Di tahun 2017 saja, kata dia, tercatat ada 65 kasus kematian bayi.
Tags:
Warta Kajen
